Mohon tunggu...
Nyonya Besar
Nyonya Besar Mohon Tunggu... Lainnya - Akun Verified

Sering marah, tapi gak suka marah, hobinya masak, padahal gak bisa juga, senang kalau menang di debat kusir, sering juga mikir yang gak penting-penting, trus marah-marah, gak bisa berhenti makan (saya hanyalah wanita biasa), bahagia saat nonton drama korea sambil nangis sesegukan, tidak punya bakat olahraga tapi kecanduan badminton dan voli. Pengennya suka nulis, tapi malas baca, malas tidur, lebih malas lagi kalau bangun, lemah hati tapi bohong demi imej.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Menyanyi Bisa Bikin Hati Senang, Kalau Lagi Senang

11 Juli 2020   17:41 Diperbarui: 9 Agustus 2020   22:10 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by MD Duran on Unsplash 

Habis baca perlunya menulis blog setiap hari, ditulis buat jadi alat menyalurkan emosi hati. Yah boleh juga sih. Blog awalnya emang begitu kan ya. 

Awalnya disebut homepage yang trus karena isinya soal aktifitas pribadi atau opini sendiri, lama-lama disebut web-log. Akhirnya berubah jadi blog. 

Tapi belakangan blog isinya bukan soal pribadi penulis. Lihat saja Kompasiana ini, dengan tagline "Beyond Blogging" jelas sekali menggambarkan pergeseran fungsi blog. Jujur saya mah kurang paham maksudnya beyond blogging. 

Ikutan nulis disini awalnya karena mau cari produk lokal yang mirip Medium begitu yang bisa bebas nulis saja. Tujuannya buat ninggalin jejak kalau saya pernah hidup. Biar ada lah opini saya yang tercatat di dunia maya. Sekalian memajukan produk lokal.

Mau buat web sendiri rasanya belum rela bayar langganan hosting. Biasalah, emak-emak, kan sudah seharusnya jago hitung prioritas keuangan. Saya nulis sesuka saya saja. Bila waktu memungkinkan, bila sedang gatal jari dan pikiran. Saya tidak memaksakan harus menulis setiap hari. Kan saya bukan penulis. Bukan content creator atau content writer. Bukan juga wartawan. Ngapain nulis setiap hari? Nulis setiap hari pun, tulisan saya pasti kalah menarik dengan mereka yang memang pekerjaannya menulis. Terbukti tulisan saya gak pernah jadi headline di Kompasiana.

Kalau soal ide, mana mungkin manusia kehabisan ide, kecuali sedang sakit. Kan otak kita jalannya nonstop. Lagi tidur saja masih kerja. Tapi buat penulis, buat content creator, ide yang dimaksud adalah tema yang bakalan menarik banyak pemirsa yang bisa generate traffic yang tinggi. Kenapa? Ya ujungnya untuk uang sih. Dengan mudahnya akses membuat blog, banyak yang melihat kondisi ini sebagai peluang usaha. Akibatnya ya jadi banyak 'wartawan' dadakan yang menulis sesukanya, asal-asalan,  provokatif, dan menjerumuskan pemirsanya. Saya lebih suka suatu pekerjaan diserahkan pada ahlinya. Mau bikin baju ya ke tukang jahit, bukan ke tukang sayur kan? Walau si tukang sayur mengaku bisa. 

Soal menyalurkan emosi. Saya suka menyanyi. Saya juga tergabung dalam grup karaoke yang kini vakum gara-gara COVID yang sedang trending. Untung saja masih ada fasilitas karaoke di YouTube. Tapi kalau hati lagi sedih, menyanyi bisa bikin saya menangis tersedu-sedu. Namun setelah itu, hati saya terasa lega sekali. Saya suka perasaan lega seperti itu. Kesukaan orang pasti berbeda-beda. Ada yang suka sepedaan, ada yang memilih memancing, ada yang hobinya nonton film. Apapun itu, sah-sah saja selama bisa membuat hati senang dan bahagia. Orang yang senang bisa bikin orang lain senang juga. Iya kan?!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun