Si Suami hanya bisa mengangguk dan memikirkanbahwa beruntung benar Orang Tua anak tersebut karena mendapatkan pertolongan dari si Bapak. Yang menolong tanpa Pamrih tersebut.
Senja Mulai hadir mengisi suasana sore itu, Seorang Dokter keluar dari Ruang Operasi dengan raut wajah tersenyum yang menandakan sebuah pertanda yang baik.
" Alhamdulillah Bapak dan Ibu, Operasinya berjalan dengan lancar. Sekarang Anaknya sudah bisa di jenguk". Ujar Dokter tersebut dengan penuh senyuman.
Lelaki Tua itu hanya bisa mengucap Alhamdulillah sembari menghadap ke atas dan terlihat air mata mulai menetes dari pelupuk matanya.
" Alhamdulillah Pak, Ini berkat pertolongan Bapak. Anak tersebut Beruntung berjumpa dengan Bapak". ujar Si Suami sambil mengelus punggung si Bapak.
" Bukan Saya Pak, tapi Bapak. Kalau bukan berkat Bapak Anak tadi tak bisa di Operasi ". Balas si Lelaki Tua itu masih terlihat air mata yang membasahi pipinya.
Mereka ber-tiga pun masuk ke dalam Ruangan di mana si Anak tersebut di rawat. Sepasang Suami Istri dan Lelaki Tua yang masuk pun cuma bisa terdiam dan saling melihat di antara mereka ber-tiga, mereka ber-tiga masih tak percaya bahwa si Anak bisa selamat dari kejadian tersebut. Dan kini masih dalam perawatan Dokter.
Sinar Senja yang begitu Indah menerangi Kamar Pasien tersebut, memberikan sebuah makna pada Senja kali ini. Senja tersenyum melihat empat manusia yang bertemu karena sebuah Takdir. Si Anak dengan si Lelaki Tua dan Si Lelaki Tua bertemu dengan Sepasang Suami Istri tersebut. Sebuah pertemuan yang menjadi awal sebuah Kisah dari Senja, Seorang Wanita dan Kisah Ini.
Senja memang begitu Indah untuk hari ini, Si istri hanya bisa memandang dari Kaca Kamar Pasien tersebut. Tatapan tajam dan Kosong yang merekam semua aksi senja sore itu, tak ingin sedikit pun kehilangan moment Senja saat ini.
" Ibu suka dengan Senja itu ya ?" Ujar suara yang berasal dari Lelaki Tua yang menyadarkan Si Wanita.
Wanita itu lupa bahwa Dia bersama Suami dan Lelaki Tua itu masih berada di Kamar Pasien tempat Si Anak di Rawat.Â