kampungku lama tengkurap bangun sebentar untuk menindih yang bulat kembali pipih yang lain kembali tiarap.
kampungku kembali tengkurap yang lain balik menindih kini aku kembali berharap.
bulat pelor ujungnya perih menyerang lalu tiarap muka ciut di celana pipis yang lain semua pucat.
mari, kita baca bersama, yang jauh menyekat. yang dekat merepet. mari...! KITA BACA LAGI BERSAMA...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI