Mohon tunggu...
tsyta
tsyta Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membongkar "Si Manis Feminis"

25 Februari 2019   10:00 Diperbarui: 25 Februari 2019   10:45 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Slogan slogan yang diserukan oleh feminis terlihat sangat manis dan layak mendapat simpati, namun sejatinya, nilai - nilai yang berusaha disusupi dalam keluarga dan masyarakat sungguh sangat berbahaya. 

Bagaimana memahami strategi para feminis?

Slogan - slogan perjuangan dikobarkan demi mendapat kesetaraan, semangat yang dibawa feminisme adalah sama dengan yang islam serukan dan memperhalus bahasa mereka dengan menggunakan kata-kata bahwa "feminisme tidak bertentangan dengan ISLAM dan AGAMA manapun" dan menyebut Feminisme Islam. 

Untuk memahami hal tersebut dapat dianalogikan dengan mudah, yaitu manusia memiliki tangan dan monyet pun memiliki tangan lantas apakah manusia dan monyet dapat disamakan? dan feminisme mengajarkan persamaan derajat, islam pun juga mengajarkan persamaan derajat, lantas apakan feminisme dapat disamakan dengan islam?

Tak berhenti sampai disitu, kalangan feminis juga bahkan menuntut reinterpretasi dan dekonstruksi terhadap penafsian Al-Quran yang dianggap kuno dan tidak adil. Dan mereka menyeru agar perempuan berupaya untuk mandiri dengan cara dari perspektif feminim demi membela hak-hak perempuan yang selama ini dianggap telah diamputasi oleh agama.

Sebagai salah satu contoh dari kekeliruan yang luar biasa dilakukan yaitu munculnya sosok yang menjadi imam sholat untuk ma'mum laki-laki dan perempuan di Amerika Serikat bernama Aminah Wadud, ia menganggap itu tidak bertentangan dan hal tersebut merupakan kebebasan berpikir dan tidak mengharamkan sebuah ide. Dan mereka tetap mengagungkan nilai- nilai islam untuk mendapat simpati masyarakat luas agar tidak dituduh antek barat.

Strategi yang dilakukan bukan hanya dengan persamaan namun juga dengan cara mengecoh menggunakan prinsip dasar islam secara umum, seperti persamaan, persaudaraan, keadilan, kemashalatan, kemanusiaan, keberagaman, dan kesetaraan. 

Seperti contoh digunakan ayat "Sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu adalah yang paling bertakwa" (Qs. Al Hujurat 13). Mereka kemudian menafsirkan bahwa ayat tersebut menjadi bukti bahwa Al Quran mendukung kesetaraan, sehingga laki-laki dan perempuan berhak mendapatkan porsi yang sama.

Adapun implementasi dari strategi yang dilakukan yaitu dimunculkannya sosok Musdah Mulia sebagai pelopor aksi dari kalangan umat Islam sendri yang membela pemikiran kaum feminis. Dengan gelar Profesor dan Doktor, sosok yang menjadi tokoh sempurna dengan kapasitas intelektual yang pemikirannya layak diikuti masyarakat. 

Pemikirannya dianggap modern dan berkemajuan, padahal ide-ide yang diusungnya adalah berdalih membudayakan seks aman dan sehat). Meskipun ekstrim dan terkesan tidak mungkin memberikan dampak, namun apa yang dilakukan kalangan liberal ini berhasil mempengaruhi masyarakat yang masih awam dengan ilmu agama. 

Untuk mengokohkan nilai-nilai feminisme, salah satu langkah yang digencarkan adalah melalui pembuatan undang-undang dan penyusupan nilai-nilai feminisme secara halus. Baik melalui perbuatan yang seolah-olah membela perempuan dan bermain dengan kata-kata diksi dan kata - kata korban dan berkerudung menjadi slogan dagangan paling laku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun