Saat ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah kasus bullying terbanyak kelima dari 78 negara di dunia. Di Indonesia, 41% anak usia 15 tahun pernah mengalami perundungan dalam sebulan terakhir. Retno Ristoyaruti, Ketua Dewan Pakar Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), mengatakan telah mengidentifikasi sekitar 12 insiden perundungan antara Januari hingga Mei 2023. Dari puluhan kasus tersebut, 4 terjadi di Sekolah Dasar (SD), 5 kasus terjadi pada jenjang sekolah menengah (SMP) dan 3 kasus terjadi pada jenjang pendidikan menengah atau kejuruan. Insiden perundungan di Indonesia nampaknya semakin meluas atau semakin mengakar, terutama di sekolah, dan tidak terlihat adanya akhir. Menurut Retro, kasus-kasus bullying dan negosiasi yang terjadi saat ini  sangat mengkhawatirkan dan sangat serius mengingat dampaknya adalah kematian. Â
Baru-baru ini, Indonesia dihebohkan kasus seorang siswa SMP di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah membakar sekolahnya pada Juni 2023. Kabarnya, siswa tersebut melakukan hal itu dikarenakan ia sakit hati sering dirundung teman-teman sekolahnya.
FAKTOR TERJADINYA BULLYING DI INDONESIA
1. Pernah melihat atau merasakan kekerasan di rumah, karena orang yang pernah merasakan atau melihat kekerasan di rumah sangat berisiko melakukan bully terhadap orang lain.
2. Kurangnya hubungan dengan orang tua, ini juga termasuk faktor terjadinya bully
kepada orang lain karena memiliki komunikasi yang buruk dengan orang tua dapat membuat seorang anak tidak tahu arti kasih sayang kepada orang sekitarnya dan membuat ia melakukan bullying kepada orang lain.
3. Kebiasaan mengejek orang lain juga menjadi faktor penyebab bullying menurut para ahli, karena ejekan ini mengarah pada kemampuan, penampilan, budaya, suku, ras, dan gaya hidup orang lain.
4. Haus akan kekuasaan, jadi mereka hanya mau berteman atau bekerja sama dengan orang yang mengikuti peraturan yang ia buat. Namun, jika sesuatu tidak sesuai dengan kemauannya, maka ia akan melakukan tindakan bullying.
5. Dorongan untuk bisa berbaur dengan teman-teman juga menjadi salah satu faktor terjadi bullying karena dorongan untuk berbaur ini dapat membuat ia melalukan berbagai hal agar dikenal disekolah atau di lingkungannya, salah satunya dengan kekerasan dan melakukan bullying terhadap orang lain.
DAMPAK BURUK YANG DIRASAKAN KORBAN AKIBAT BULLYING
1. Berkurangnya ketertarikan untuk melakukan hal positif, hobi, dan aktivitas yang ia senangi.
2. Perubahan pola makan dan pola tidur.
3. Mentalnya terganggu, contohnya seperti depresi, kesepian, cemas, dan sedih.
4. Menurunkan performa akademis.
5. Masalah kesehatan.
CARA MENGATASI
1. Menjadi panutan bagi anak adalah cara agar anak tidak menjadi pelaku bullying di
sekolah maupun di rumah, karena orang tua menjadi orang pertama yang menjadi
panutan seorang anak.
2. Memberi sosialisasi terkait bullying kepada anak, agar anak tahu kalau tindakan bullying sangat tidak baik dan bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain.
3. Mengajarkan untuk melawan bullying, tapi melawan tidak selalu dengan kekerasan atau melakukan hal yang setara dengan apa yang dirasakan, bisa juga dengan melaporkan kepada guru maupun orang tua.