Mohon tunggu...
Ayu Lestari
Ayu Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Menggambar Suka Kucing🐱

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hans yang Tak Kenal Takut

31 Oktober 2023   17:03 Diperbarui: 5 November 2023   13:21 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alkisah, disebuah desa terpencil yang berada jauh didalam hutan, hiduplah sebuah keluarga. Keluarga itu memiliki 2 orang anak, 1 anak perempuan dan 1 anak laki-laki. Sebelum desa itu dilanda bencana, keluarga itu hidup sangat bahagia dan makmur. Akan tetapi, setelah desa itu mengalami bencana, keluarga tersebut mengalami kerugian besar, kebun serta ternak mereka rusak dan mati. Mereka tidak memiliki penghasilan lagi semenjak bencana tersebut. Yang keluarga itu lakukan adalah mencari pekerjaan dirumah-rumah yang sengat membutuhkan pembantu, atau hanya sekedar menjadi pencuci piring di sebuah restoran.

Suatu hari, keluarga tersebut sangat-sangat kekurangan uang serta makanan. Anak perempuan yang juga anak tertua dari keluarga tersebut berkata

"lihat dia" sambil menunjuk adiknya,

"dia hanya akan menyusahkan keluarga ini, dia tidak bisa melakukan apa-apa selain menghabiskan makanan dirumah, kenapa selalu aku yang terus melakukan pekerjaan itu?" dengan nada jengkelnya, dia terus menunjuk adiknya yang sedang berada di pojok ruang tersebut. Lalu tanpa adanya angin atau badai, anak perempuan itu pun menerima tamparan dari ibunya yang sembari melihat dirinya dengan tatapan tajam,

"Apa kau tidak tau bahwa adikmu masih kecil, apakah bisa ayah dan ibu menyuruh adikmu yang masih kecil tersebut untuk bekerja, seharusnya kamu yang menjadi contoh adikmu kelak untuk dapat mencari pekerjaan juga uang. Seharusnya kamu yang memberi contoh baik kepada adikmu itu" Sang ibupun memarahi anak perempuannya.Lalu dengan perasaan marah, anak perempuan itupun meninggalkan ruangan tersebut.

Di dalam kamarnya, anak perempuan itu berpikir untuk mengusir adiknya dari rumah

"Bagaimana ya caranya agar aku dapat membuat dia pergi dari rumah dengan alasan hilang" dengan berpikir sedalam-dalamnya, dia pun mendapatkan ide.

Keesokan harinya, dia memperlakukan adiknya dengan sangat baik, dia juga mengajari adiknya untuk mencari kayu bakar di hutan, dia juga memberikan roti yang enak kepada adiknya, hingga menjelang malam pun datang, anak perempuan itu ingin melakukan aksinya. Dia memanggil adiknya di belakang rumah tanpa sepengetahuan dari ayah dan ibunya,

"Hy hans, ayo ikut kakak kedalam hutan untuk mencari kayu bakar". Dengan kepolosan hans yang masih kecil itu pun menyetujui rayuan kakaknya dengan senang hati. Setelah sampai agak jauh didalam hutan, dengan di terangi oleh cahaya bulan, sang kakak perempuan itu pun tiba-tiba terhenti dengan alasan capek, dia berkata

"Hans, carilah kayu bakar di sana" sambil menunjuk tempat yang sangat gelap itu,

'Kakak capek, kakak mau istirahat dulu disini". Hans yang hanya bisa menuruti nya pun berkata "Baik kakak, aku akan mengambil kayu bakar disana dan membantu kakak nanti untuk membawakan banyak kayu bakar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun