Aku hanya kata
Kata isyarat membentuk sajak
Sajak indah kataku musnah
Aku hanya kata
Terangkai tanpa makna
Makna tersirat kataku hampa
Aku hanya kata
Bersembunyi di balik tinta
Tinta tercurah kataku pecah
Aku hanya kata
Bermain mengarungi asa
Asa terkerat kataku lemah
Aku hanya kata
Menyerakkan batu terseret masa
Masa berjingakat kataku tak pernah ada
Aku hanya kata
Mengeram menjaga tanya
Tanya terbelah kataku berujung lara
Inilah aku yang hanya kata
Milik mereka yang melemahkan diri untuk berkata cinta
(This poem is dedicated to an old woman who never married in the rest of her life after the first time she conveyed her love in a grave of the one whom she really loved so much. Her story shows us that we have to brave in conveying our love while we still have a time.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H