Bogor, 26/08/2023-Pemupukan merupakan salah satu tahapan terpenting dalam melakukan budidaya tanaman karena jika kebutuhan hara di tanah tidak tersedia maka pertumbuhan tanaman tidak akan maksimal, oleh karena itu pemupukan perlu dilakukan. Salah satu jenis pupuk adalah pupuk organik cair (POC), dimana bahan pembuatan pupuk ini dengan memanfaatkan bahan organik sisa seperti sisa-sisa tumbuhan.Â
Mikroorganisme Lokal (MOL) adalah mikroorganisme yang dapat dibuat sendiri (lokal) dan dapat dimanfaatkan sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik padat maupun pupuk organik cair (POC), sebagai dekomposer atau biang kompos untuk membuat kompos, juga sebagai pestisida nabati untuk mengusir hama penyakit tanaman.Â
Pada tanggal 26 Agustus 2023, mahasiswa Kelompok 2 KKN-T Faperta Universitas Djuanda Bogor melakukan sosialisasi mengenai pembuatan mikroorganisme lokal (MOL) di Kampung Ciater, Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan memanfaatkan nasi bekas sebagai bahan utamanya. Hal ini dilakukan karena cukup banyaknya masyarakat di Kampung Ciater yang memiliki mini garden tetapi belum tahu cara melakukan perawatannya salah satunya pemupukan, oleh karena itu tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk mengenalkan masyarakat terhadap mikroorganisme lokal (MOL) yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair (POC), hal ini dikarenakan masyarakat di Kampung Ciater sendiri masih asing dengan MOL dan POC sehingga diharapkan dengan adanya sosialisasi ini masyarakat lebih mampu memelihara tanamannya.
Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan MOL dengan menggunakan nasi bekas antara lain botol, EM4, nasi bekas, molase, serta air. Penggunaan nasi bekas dalam pembuatan MOL bermanfaat karena nasi basi dapat menjadi salah satu media tumbuhnya mikroorganisme yang berguna sebagai decomposer untuk menhancurkan bahan-bahan organik juga baik sebagai tambahan nutrisi bagi tanaman. Keunggulan dari penggunaan mikroorganisme lokal antara lain, pembuatannya mudah dan sederhana, bahan-bahannya mudah didapat, waktu pembuatannya relatif singkat, biaya pembuatannya murah, serta menghasilkan pupuk organik yang mengandung unsur hara kompleks baik mikro maupun makro juga mengandung mikroba yang baik untuk memperbaiki tanah. Sesuai dengan penelitian Lingga (1991), nasi basi dapat dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman karena nasi basi memiliki kandungan unsur hara N 0,7 %, P2O5 0,4%, K2O 0,25%, kadar air 62%, dan bahan organik 21%, CaO 0,4%.Â
Dengan pemanfaatan dan pengolahan limbah yang baik, harapan kedepannya dari pelaksanaan sosialisasi pembuatan MOL ini ialah mampu mewujudkan lingkungan yang baik khususnya di Kampung Ciater Desa Sukaraja.
Mahasiswa KKN-T Kelompok 2
Universitas Djuanda Bogor
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI