Mohon tunggu...
Politik

Kejujuran yang Kian Mahal

6 April 2016   18:01 Diperbarui: 6 April 2016   18:04 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SMA/SMK/MA telah berakhir siang tadi (6/4). Selama tiga hari berturut-turut mulai Senin kemarin, para siswa mengerjakan soal-soal UN sesuai programnya. Jauh sebelum itu, pasti mereka sudah berusaha secara maksimal agar mendapatkan hasil terbaik. Bukan hanya itu, sekolah-pun turut berupaya memudahkan belajar para siswa dengan menjalankan program-program barunya. Berbagai tambahan dan motivasi yang diadakan sekolah menunjukkan keterlibatan sekolah dalam menyukseskan UN tahun ini.

Seolah menjadi momok, UN 2016 yang merupakan akumulasi dari tipe soal KTSP 2006 dan K-13 membuat para siswa lebih mati-matian lagi dalam belajarnya. Segala usaha apapun dilakukan hingga membeli bocoran kunci jawaban-pun dilakukan. Memang sudah menjadi rahasia umum ketika siswa atau sekolah berusaha mencari jalur pintas untuk mendapatkan hasil terbaik dalam Ujian Nasional. 

Meski dipastikan soal-soal UN 2016 tidak akan bocor, namun fakta di lapangan kerjasama antarsiswa di kelas saat UN tidak menunjukkan integritas yang diinginkan. Banyak percakapan-percakapan yang terdengar di kalangan siswa terkait kunci jawaban atau paket soal UN.

Budaya anak sekolah sepertinya tidak dapat dihilangkan. Hingga detik ini-pun, mencontek adalah suatu hal yang amat lumrah bagi siswa ketika tak mampu menjawab soal. Aktivitas yang biasa dilakukan ini ternyata membawa dampak yang sangat besar. Kurang percaya diri akan kemampuan dan banyaknya tuntutan dari berbagai pihak menyebabkan siswa terpaksa melakukan cara yang tidak seharusnya dilakukan. 

Kejujuran dalam menjawab soal untuk pendidikan siswa saat ini sangatlah mahal. Kurangnya keimanan juga menjadikan siswa merasa bebas melakukan apapun yang diperbuat tanpa rasa takut apapun. Seharusnya pemerintah jika ingin siswa sekarang memiliki integritas yang tinggi bukan hanya mengandalkan aturan tetapi juga menananmkan keimanan yang kuat pada pribadi siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun