Mohon tunggu...
Tsania Azzahra Kusumah Putri
Tsania Azzahra Kusumah Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo, saya Tsania. Saya adalah seorang mahasiswa, saat ini saya mempunyai hobi membaca novel dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Hubungan Audit dengan Fraud: Meningkatkan Integritas Keuangan

12 Januari 2025   12:05 Diperbarui: 12 Januari 2025   12:05 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Audit dan kecurangan merupakan dua konsep yang saling berlawanan dalam konteks akuntansi. Audit bertujuan untuk memberikan keyakinan atas keakuratan dan keandalan informasi keuangan, sedangkan kecurangan berusaha untuk menyimpang dari prinsip akuntansi yang berlaku. Artikel ini akan menganalisis hubungan antara audit dan kecurangan, serta strategi untuk mencegah terjadinya tindakan fraud.

Audit merupakan proses evaluasi independen terhadap catatan keuangan dan aktivitas bisnis suatu organisasi. Fraud, dalam konteks ini, merujuk pada tindakan yang disengaja untuk memperoleh keuntungan pribadi dengan cara yang tidak etis, seperti penggelapan atau penyalahgunaan kekuasaan.

Tujuan Audit dalam Mendeteksi Tindakan Penipuan

1. Mengidentifikasi potensi terjadinya tindakan penipuan yaitu auditor berupaya mengidentifikasi area-area dalam perusahaan yang rentan terhadap tindakan tidak jujur.

2. Menilai kekuatan sistem pengendalian internal yaitu auditor mengevaluasi sejauh mana sistem pengendalian internal perusahaan efektif dalam mencegah dan mendeteksi tindakan penipuan.

3. Memeriksa transaksi dan akun yang berisiko yaitu auditor secara khusus memeriksa transaksi dan akun yang berpotensi menjadi sasaran tindakan penipuan.

4. Mendeteksi tanda-tanda mencurigakan yaitu auditor mencari indikator atau tanda-tanda yang mengindikasikan adanya tindakan penipuan (red flag).

5. Memberikan laporan hasil audit yaitu auditor menyampaikan temuan audit kepada manajemen dan pemegang saham, termasuk potensi adanya tindakan penipuan.

Ada beberapa pendekatan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan integritas keuangan. Pertama, dengan menerapkan sistem pengendalian internal yang efektif. Kedua, melalui pelaksanaan audit internal dan eksternal secara berkala. Ketiga, dengan memberikan edukasi dan pelatihan kepada karyawan terkait pencegahan tindakan penipuan. Keempat, dengan membangun budaya organisasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dan transparansi. Terakhir, dengan memanfaatkan teknologi untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya tindakan tidak jujur.

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa audit dan kecurangan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Auditor dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni dalam mendeteksi dan mencegah tindakan penipuan. Melalui penerapan strategi yang efektif, perusahaan dapat meningkatkan kualitas dan kredibilitas informasi keuangan serta mengurangi potensi terjadinya fraud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun