Mohon tunggu...
Tsania Putri
Tsania Putri Mohon Tunggu... Ilustrator - mahasiswa

Membaca memberi pengaruh besar untuk menjadi penulis yang hebat. Maka membacalah kemudian menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

"Ayah, Ibu, dan Tuna Rungu"

3 Desember 2020   21:50 Diperbarui: 3 Desember 2020   22:45 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
hearingsonyarose.com

"Setiap makhluk hidup yang di ciptakan oleh Tuhan merupakan Anugrah yang terindah bagi setiap orang tua. Semua makhluk hidup diciptakan dengan bentuk yang berbeda-beda, nemun Tuhan tidak membedakan antara makhluk ciptaannya yang satu dengan yang lain. terkecuali iman dan taqwa seseorang".

Bapak rehan dan ibu aminah merupakan salah satu orang tua yang dikaruniai Allah SWT anak yang sangat diimpi-impikan. Setelah anak mereka lahir kedunia mereka sangat bersyukur dengan apa yang telah ia dapatkan.

Setelah beberapa bulan, ibu zaenah yang selalu mengurus anaknya tersebut merasakan khawatir dengan apa yang terjadi dengan buah hatinya. Gadis kecil yang diberi nama Riska rizkita, setekah ibu mengajak riska mengobrol riska tidak memberikan respon dengan apa yang ibu katakan. Di usianya yang kini berinjak 6 bulan, sang ibu masih belum tersadar dengan apa yang riska alami.

 Hingga riska berusia 1 tahun, ayah riska yang bernama bapak reihan, sepeulang bekerja bapak reihan memanggil riska dari kejauhan, namun riska tak memberikan respon dengan cara menoleh atau mencari sumber suara panggilan tersebut. bapak reihan mulai takut dengan apa yang terjadi kepaanya anaknya, apa yang kini dialami oleh anaknya. Bapak reihan semakin mendekati anaknya, memanggil nama sembilmenepuk tanganya agar mengeluarkan bunyi yang keras, riska  masih belum merespon tepukkan suara pak reihan. Pak reihan menggunakan cara yang lain dengan cara melempar benda-benda yang ada di sekitarnya, seperti vas bunga, atauhiasan rumah yang lain, riska tetap dengan kondisi awal yakni tidak memeberikan respon.

Bapak reihan mengajak istrinya untuk memeriksakan riska ke rumah sakit, dan menceritakan semua keluhannya kepada dokter. Dokter bergegas untuk memeriksa keadaan si riska. Setealh semua pemeriksaan selesai, dokter menjelaskan kepada orang tua riska bahwa anak mereka mempunyai kelainan terhadap system pendengaranya. Oleh karena itu, juga menyebabkan gangguan terhadap bahasanya.

Setela disadari ole orang tua riska, memang benar selama ini riska lambat dalam bahasanya.

Dokter menjalskan kepada kedua orang tua riska bahwa tunarungu merupakan salah satu satu kelainan yang di alami oleh anak yang termasuk pada anak ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)

Tuna Rungu merupakan anak yang tergolong Anak Berkebutuhan khusus (ABK). Anak tersebut membutuhkan salah satu anak yang membutuhkan perhatian khusus. Tuna Rungu ialah kecacatan yang dialami oleh anak pada bagian pendengarannya. Anak menderita tunarungu ringan masih dapat diatasi dengan cara memasang alat bantu pendengaran. Alat tersebut mampu membantu anak dalam melakukan kegiatan atau aktivitas sehari-hari.

Anak menderita gangguan pendengaran atau tunarungu akan mempengaruhi proses pertumbuhan anak. seperti bahasa anak, bahasa anak akan sedikit terlambat dari anak-anak yang lainnya. Gangguan pendengaran tersebut membuat kurangnya kosakata anak sehingga anak akan kesulitan dalam bahasanya.

Anak penyandang tunarungu ialah anak yang mempunyai kerusakan pada bagian pendengaranya atau ada bagian yang tidak berfungsi dalam pendengaranya, sehingga akan menyebabkan keterlambatan pada bahasanya. Anak menderita tunarungu sejak dini, membutuhkan perhatian dan pendidikan yang khusus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun