Mohon tunggu...
Tsananiyatus Salamah
Tsananiyatus Salamah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

apaayaaaa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Keterlibatan Orang Tua dalam Pendidikan Anak

13 Agustus 2024   22:44 Diperbarui: 13 Agustus 2024   22:46 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS


KETERLIBATAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ANAK  
 
 
Keluarga khusunya orang tua merupakan peran paling penting dalam membentuk anak, terutama dalam hal mendidik anak. Anak dapat memahami perlakuan yang baik, bertindak yang baik adalah hasil dari didikan orang tuanya. Orang tua dapat mendidik anak dengan penuh kasih sayang, memberi edukasi tentang hal hal yang berkorespondensi dengan nilai nilai sesuai ajaran agama. Peran orang tua sangatlah penting dalam hal mendidik anak, anak dapat meniru tindakan yang baik yang diajarkan orangtuanya dan apa yang dilakukan orang tuanya. 

Maka, ajarkan kepada anak anda hal hal yang baik dan mulailah membiasakan mengerjakan hal hal baik, maka anak akan dapat meniru perlakuan yang baik. Bukan hanya di rumah, peran orang tua dalam hal mendidik anak juga dibutuhkan di luar rumah, seperti di sekolah, di tempat bermain, di tempat mengaji, dan dimanapun itu. Orang tua harus ikut serta dalam hal mendidik anak ketika anak tersebut berada pada luar rumah. 

Misalnya, orang tua harus ikut serta dalam mendidik anak di sekolah. Ketika seorang pengajar memarahi seorang anak karena melakukan kesalahan, maka orang tua tidak boleh menghakimi seorang pengajar tersebut. Orang tua tidak boleh semena mena menyalahkan seorang pengajar. 

Seorang pengajar memarahi anak karena anak juga melakukan kesalahan. Memarahi dalam konteks ini ialah memberi tahu kepada si anak bahwa ia tidak seharusnya melakukan hal yang tidak benar dan menegurnya dengan tutur kata yang sangat sopan, sehingga tidak menyakiti dri kedua belah pihak yaitu orang tua si anak dan anak tersebut.
Dalam konteks ini, saya sering menemukan bahwa orang tua yang tidak ikut serta dalam hal mendidik anak adalah orang tua yang banyak menghabiskan waktu untuk bekerja, kemudian ia akan menyerahkan anaknya kepada suatu lembaga tanpa mengawasi dan ikut serta dalam hal mendidik anak tersebut. 

Sehingga anak akan lebih banyak menghabiskan waktu dan lebih mudah akrab dengan seorang pengajar daripada kepada orang tuanya sendiri. Anak akan lebih mudah berinteraksi dan tidak canggung kepada seorang pengajar daripada ke orang tuanya sendiri, karena banyaknya waktu yang mereka habiskan dengan seorang pengajar membuat mereka merasa nyaman. Berikut adalah beberapa solusi yang dapat saya tawarkan mengenai problem tersebut:
a. Komunikasi yang efektif: Fasilitasi komunikasi yang baik antara orang tua dan anak dengan mendiskusikan harapan, kekhawatiran, serta pengalaman sehari-hari. Ini penting untuk membangun kepercayaan dan pemahaman.
b. Partisipasi dalam pendidikan: Orang tua seharusnya terlibat aktif dalam kegiatan sekolah anak, seperti menghadiri pertemuan orang tua dan memantau perkembangan akademis anak, sebagai wujud perhatian dan dukungan.
c. Pengelolaan waktu: Sisihkan waktu khusus untuk belajar bersama anak, misalnya dengan membaca atau membantu tugas sekolah. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan, tetapi juga memperkuat hubungan.
d. Menjadi teladan: Jadilah contoh yang baik. Anak cenderung meniru perilaku orang tua, sehingga menunjukkan nilai-nilai positif seperti disiplin dan rasa ingin tahu sangatlah penting.
e. Mendukung minat anak: Identifikasi dan dukung minat serta bakat anak agar mereka termotivasi untuk belajar lebih giat.
f. Menciptakan lingkungan belajar: Sediakan lingkungan belajar yang nyaman dan tenang di rumah, lengkap dengan sumber daya yang dibutuhkan.
g. Pendidikan emosional: Ajarkan anak untuk mengelola emosi dan cara menghadapi stres, karena pendidikan emosional sangat penting untuk kesehatan mental mereka.
h. Kolaborasi dengan sekolah: Bangun kerjasama yang baik dengan guru dan staf sekolah untuk memahami perkembangan dan kebutuhan anak, sehingga orang tua dapat memberikan dukungan yang tepat di rumah.
i. Penghargaan atas usaha: Berikan pengakuan dan apresiasi terhadap usaha dan pencapaian anak, sekecil apapun itu, untuk meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi mereka.
j. Pendidikan berbasis nilai: Tanamkan nilai-nilai moral dan etika dalam pendidikan anak agar mereka tumbuh menjadi individu yang cerdas dan berbudi pekerti.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, diharapkan orang tua dapat lebih efektif dalam mendidik anak dan membantu mereka mencapai potensi terbaik.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun