PEMAHAMAN NILAI DAN KEGUNAAN MEDIA SOSIAL PERSPEKTIF AKSIOLOGI
Aksiologi berasal dari dua kata dalam Bahasa Yunani, yaitu axio yang berarti nilai, dan logos yang berarti teori. Aksiologi juga dapat diartikan sebagai  teori atau cara untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh, dengan fokus pada nilai-nilai seperti etika, keindahan dan kehidupan sosial politik. Moral conduct atau Tindakan moral yang merujuk pada perilaku manusia. Hal ini fokus pada bagaimana manusia bertindak sesuai dengan nilai moral yang benar dan baik dalam Masyarakat.(Dyanda Prista, Muhammad Nashirul Haq, Agung Winoro, 2024)
Media sosial adalah salah satu alat utama dalam kehidupan modern untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi. Namun dari perspektif aksiologi, di era modern ilmu seringkali disalahgunakan oleh individu yang memiliki pengetahuan lebih, tetapi menggunakannya untuk tujuan yang tidak benar, seperti menyebarkan berita hoaks, perundungan daring dan konflik antar individu. Hal ini menimbulkan pertanyaan terkait nilai moral dan menimbulkan masalah baru yang menyimpang dari tujuan dan kegunaannya.
Penggunaan media sosial membawa dampak yang kompleks, baik positif maupun negatif, terutama dalam konteks nilai-nilai pemahaman moral di era modern ini. Dampak yang akan dirasakan baik negatif maupun positif tergantung pada diri sendiri bagaimana para remaja menggunakan media sosial tersebut. Orang tua dan lingkungan memiliki peran untuk mengawasi dalam penggunaan media sosial, para remaja harus bisa mengontrol dirinya sendiri agar tidak merasakan dampak negatif yang merugikan dirinya sendiri.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara interaksi individu dengan individu yang lain. Media sosial juga menjadi sebuah ruangan digital baru yang diminati semua kalangan karena memberikan banyak kemudahan. Di era modern ini Masyarakat berada pada arus perubahan yang sangat pesat di media sosial. Hal ini bisa disebut dengan saluran atau sarana pergaulan secara online dalam dunia maya (internet).
Salah satu kasus yang nyata adalah pembelajaran daring saat covid.(Anim et al., 2021) Hal ini dapat mendatangkan banyak kemudharatan bagi manusia, yaitu dapat menurunkan motivasi atau minat anak untuk belajar yang akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa, siswa merasa sulit untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru, siwa tidak menguasai pembelajaran dengan baik.
Di era digital sekarang yang semakin berkembang pesat sangat jarang orang mampu menerapkan aksiologi dengan baik. Salah satu problematika untuk generasi muda sekarang adalah ketika kita sering menggunakan media sosial, sering kali melihat konten yang kita tonton tidak sesuai bahkan melanggar nilai dan norma Masyarakat. Ada yang berkomentar julid, foto atau video yang tidak pantas untuk di unggah. Hal tersebut juga yang terjadi berkaitan dengan sikap dan karakteristik seseorang.
Hilangnya rasa segan dalam  mengutarakan pendapat bahkan melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman terhadap orang lain adalah salah satu masalah yang terjadi saat ini. Aksiologi mempertanyakan kegunaan dari perilaku seperti itu terhadap Masyarakat. Apakah hal tersebut membangun solidaritas sosial? Atau bahkan memicu iri hati seseorang?
Dengan begitu, kita harus bijak dalam menggunakan media sosial dalam segi apapun itu, seperti memilih konten yang kita bagikan. Sebelum itu kita harus bisa memilah dulu konten tersebut, terlebih lagi dari dampaknya. Apakah konten tersebut dapat menimbulkan manfaat? Atau bahkan justru kemudharatan bagi kita?. Hal ini bertujuan agar tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. Kita harus ingat bahwa kepuasan sejati seharusnya berasal dari nilai-nilai atau hal-hal yang positif.
Pendidikan moral di era digital saat ini sangat penting bagi kita, maka dari itu harus dimulai sejak dini dan memberikan pemahaman tentang nilai-nilai  moral dan tanggung jawab sosial. Pendidikan moral tersebut harus mencakup tentang etika, bagaimana cara menggunakan media sosial yg baik atau bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain dan dampak penggunaan media sosial dari segi positif maupun negative. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari ujaran kebencian atau penyebaran hoaks (berita palsu).
Orang tua memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk karakter anak, seperti membatasi waktu penggunaan media sosial agar tidak berlebihan dan memberi contoh dalam penggunaan media sosial yang benar maupun baik. Hal ini bertujuan untuk mencegah dari kecanduan penggunaan media sosial. Melakukan komunikasi antar anak mengenai apa yang mereka lihat di media sosial agar anak merasa lebih nyaman.