Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar nama Ahok?
Mungkin bagi yang membencinya akan mengatakan bahwa Ahok itu arogan, kasar, dan galak.
Sementara itu yang mencintainya akan mengatakan bahwa Ahok itu berani, tegas, dan bersih.
Dalam tulisan ini izinkan saya bercerita sedikit mengenai pengalaman saya bertemu dengan Ahok di Balai Kota DKI Jakarta hari Kamis (02/07). Hari itu saya datang untuk melihat acara sosial anak-anak kanker. Acara tersebut tidak dihadiri banyak orang. Mungkin hanya orang-orang yang berasal dari Yayasan
Kedatangan Ahok membuat saya terkesima. Ketika itu ajudan Ahok sudah mengarahkan agar ia segera duduk. Namun beliau menyalami satu per satu anak kecil yang terkena kanker dengan senyuman. Setelah itu baru beliau menyalami para pengurus yayasan.
Ahok duduk di antara pengurus yayasan dan anak-anak kanker. Beliau terus tersenyum melihat anak-anak kanker yang sedang menari untuknya. Ketika musik selesai, Ahok langsung berdiri dan segera menghampiri anak-anak kanker di depannya dan berjabat tangan.
Dari sini saja saya sudah semakin dibuat terkesima..
Lalu saya berinisiatif untuk duduk di sebelah Ahok. “Pak, boleh ya saya duduk di sini?,” tanya saya waktu itu. Ya pertanyaan saya itu basa-basi saja, masa nyelonong sama orang nomor satu di DKI? Kan tidak enak. Ahok senyum dan mempersilahkan saya untuk duduk di sebelahnya.
Baru duduk saja, saya waktu itu bingung dan tegang mau bicara apa dengan Ahok. Di tengah ketegangan itu, justru Ahok yang membuka pembicaraan. “Aktif juga mengurus anak kanker?,” tanya Ahok. Saya sempat terdiam sejenak tidak tahu mau berkata apa. Tapi saya to the point saja dan menjelaskan bahwa saya kesini sebenarnya ingin bertemu dengan beliau. Hebatnya ketika itu Ahok langsung menanyakan masalah apa yang sedang saya hadapi dan apakah ada pelayan yang kurang baik. Tipe pemimpin yang melayani rakyat!
Sebagai Juru Bicara KOMPAK (Komunitas Pendukung Ahok), saya menjelaskan keberadaan komunitas ini yang bertujuan untuk mendukung Ahok di Pilkada DKI 2017. Saya menejelaskan bahwa KOMPAK sedang melakukan sejumlah rekrutmen relawan dan mengumpulkan KTP untuk 2017.
Disitu Ahok menjelaskan mengapa dirinya lebih memilih maju secara independen. Tetapi Ahok merasa bahwa peraturan untuk mengumpulkan 1 juta KTP sangat menyulitkan. Terlihat raut wajah Ahok berubah mulai pesimis. Namun saya mengatakan bahwa jika seluruh relawan bekerja keras dan mau berkoordinasi, KTP akan terkumpul. Ahok langsung menjawab, “Bisa ya?”.