Mohon tunggu...
Tsalitsa KurniaFasa
Tsalitsa KurniaFasa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi treveling

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Keindahan Pantai Menganti: Perjalanan Menuju Surga Tersembunyi di Kebumen

10 Juni 2024   16:26 Diperbarui: 10 Juni 2024   16:33 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Kebumen, 31 Mei 2024 -- Di balik bukit-bukit hijau nan sejuk di Kabupaten Kebumen, tersembunyi sebuah permata wisata yang belum banyak dijamah wisatawan: Pantai Menganti. Pantai ini menawarkan keindahan alam yang memukau dan pengalaman perjalanan yang tak terlupakan bagi para pengunjungnya.

Pagi itu, matahari baru saja terbit ketika saya memulai perjalanan dari pusat kota Kebumen menuju Pantai Menganti. Dengan jarak sekitar 40 kilometer, perjalanan ini membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 jam. Rute yang saya pilih melewati jalan berliku di antara perbukitan dan persawahan, memberikan pemandangan yang menyejukkan mata.

Jalanan menuju Pantai Menganti sebagian besar sudah diaspal dengan baik, meskipun ada beberapa bagian yang masih berbatu dan memerlukan kehati-hatian ekstra. Meski begitu, perjalanan ini memberikan kesan petualangan tersendiri. Sesekali, saya berhenti sejenak untuk menikmati keindahan alam sekitar dan mengabadikan momen dengan kamera.

Sesampainya di Pantai Menganti, saya disambut oleh hamparan pasir putih yang bersih dan ombak biru yang berdebur dengan lembut. Pantai ini dikelilingi oleh tebing-tebing karang yang menjulang tinggi, memberikan kesan dramatis dan eksotis. Di kejauhan, perahu-perahu nelayan tradisional tampak berlayar dengan tenang, menambah keindahan panorama pantai.

Salah satu daya tarik utama Pantai Menganti adalah Bukit Sigatel yang terletak di sebelah barat pantai. Dari puncak bukit ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan spektakuler dari ketinggian, melihat garis pantai yang memanjang dengan lekuk-lekuk indah, serta menikmati angin sepoi-sepoi yang menyegarkan. Perjalanan mendaki bukit ini cukup menantang, tetapi pemandangan yang disajikan di puncak benar-benar sebanding dengan usaha yang dikeluarkan.

Di pantai ini, pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas seru seperti berenang, bermain pasir, atau sekadar berjalan-jalan menikmati keindahan alam. Selain itu, terdapat beberapa warung makan yang menyajikan hidangan laut segar, hasil tangkapan nelayan setempat. Saya mencoba menikmati ikan bakar dengan bumbu khas Pantai Menganti, yang rasanya lezat dan menggugah selera.

Bagi pengunjung yang ingin merasakan pengalaman berbeda, Pantai Menganti juga menawarkan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan nelayan setempat. Saya mengikuti salah satu nelayan yang ramah, Pak Slamet, dalam aktivitas memancingnya. Melalui perbincangan singkat, saya belajar banyak tentang kehidupan nelayan di sini dan tantangan yang mereka hadapi setiap hari.

Sebagai destinasi wisata yang masih alami, Pantai Menganti juga menjadi contoh penting dalam hal pelestarian lingkungan. Pemerintah setempat dan komunitas warga bekerja sama untuk menjaga kebersihan pantai dan melestarikan ekosistem laut. Pengunjung diimbau untuk tidak membuang sampah sembarangan dan mengikuti aturan yang ada demi kelestarian alam.

Selain itu, ada program penanaman mangrove yang dilakukan oleh komunitas lokal untuk mencegah abrasi dan menjaga keanekaragaman hayati di kawasan pantai. Partisipasi aktif dari pengunjung dalam program ini sangat dihargai dan memberikan dampak positif bagi kelestarian alam sekitar.

Perjalanan ke Pantai Menganti adalah pengalaman yang penuh dengan keindahan alam dan petualangan yang mengesankan. Dari perjalanan yang menantang menuju pantai, panorama spektakuler dari Bukit Sigatel, hingga interaksi dengan warga setempat, semua memberikan kesan mendalam yang tak terlupakan. Pantai Menganti bukan hanya sekadar destinasi wisata, tetapi juga sebuah pengingat akan pentingnya menjaga dan melestarikan alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun