Mohon tunggu...
Tsalis Nur Sholikhah
Tsalis Nur Sholikhah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka tantangan, Ingin menjadi Setegar Batu Karang, dan banyak memberi manfaat untuk orang-orang.

Merupakan Lulusan Akuntansi FEB UAD yang saat ini menggeluti dunia entrepreneur. Selain menjalankan peran sebagai Mompreneur, saat ini sosok ibu muda dua anak ini tengah sibuk menjalankan perannya sebagai Sekretaris Pokdarwis Kalurahan Pleret.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Membangun Bisnis Dahsyat, melalui Kekuatan Umat

28 Mei 2024   10:11 Diperbarui: 28 Mei 2024   10:24 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pasarmu pleret/dok. pri

Senin, 27 Mei 2024 bertempat di Rumah Wakaf PCM Pleret Kedungpring Bawuran, Tim Majelis Ekonomi PCM Pleret menyelenggarakan Diskusi Peluang Bisnis Muhammadiyah Bersama Bapak Noor Rahman Erwiyanto atau biasa dipanggil Coach Erwin yang beralamat di Bem-bem Trimulyo Jetis Bantul. Coach Erwin merupakan motivator nasional yang khusus menangani bisnis ritel, inspirator bisnis, konsultan bisnis ritel, dan konsultan bisnis Muhammadiyah. Beliau juga pendiri dari TokoMu PRM Nitikan.

Terselenggaranya acaranya ini merupakan ikhtiar Majelis Ekonomi dalam melakukan pembenahan diri terhadap usaha atau bisnis Muhammadiyah khususnya Pasarmu. Keberadaan pasarmu yang baru menginjak tiga bulan tentu masih banyak kekurangan sehingga perlu banyak belajar dan motivasi. Acara ini dihadiri oleh Pengurus Harian PCM Pleret, PCA Pleret, Ketua PRM/PRA Pleret, PCPM dan PCNA.

Keberadaan Majelis Ekonomi seharusnya berfungsi sebagai pemberdayaan umat melalui perekonomian, Sejatinya majelis ekonomi harus menjadi penopang dan pembimbing sekaligus Pembina dalam memunculkan saudagar-saudagar warga Muhammadiyah.

Bagaimana memunculkan peluang bisnis Muhammadiyah di wilayah Pleret?

Keberadaan MBS atau Muhammadiyah Boarding School adalah target utama dalam kemakmuran warga sekitar utamanya warga Muhammadiyah. Selain itu sekolah-sekolah Muhammadiyah di wilayah Pleret juga ada banyak sehingga perlu pendataan yang nantinya dapat diketahui kebutuhan dari masing-masing sekolah. Kebutuhan-kebutuhan itu seharusnya dapat disediakan oleh Lembaga atau Majelis Ekonomi melalu unit bisnisnya yang baru saja diluncurkan yaitu PasarMu Pleret.

Melalui pasarmu warga muhammadiyah menjadi supplier untuk bahan baku kebutuhan sekolah-sekolah Muhammadiyah terutama MBS. Sehingga semua akan saling berkaitan. Inilah yang dsebut rantai ekosistem yang holistic. MBS atau sekolah Muhammadiyah membutuhkan perlengkapan sekolah, makanan, minuman dan kebutuhan lainnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut disediakan oleh pasarmu pleret, unit bisnis majelis ekonomi. Penyedia barang untuk pasarmu berasal dari warga Muhammadiyah itu sendiri.

Lalu, siapa konsumen Pasarmu selain MBS dan sekolah-sekolah Muhammadiyah?

Tentu saja warga Muhammadiyah itu sendiri. Maka perlu dilakukan pendataan terkait warga Muhammadiyah sekaligus data pengusaha atau UMKM. Jika semua warga Muhammadiyah di wilayah Pleret dan juga sekolah-sekolah Muhammadiyah semua kebutuhan disediakan oleh pasarmu melalui siplier dari warga Muhammadiyah sendiri, bayangkan bagaimana bisnis Muhammadiyah akan menjadi dahsyat karena dukungan dari semua umat Muhammadiyah.

Pasarmu dapat menghidupi Lembaga, warga Muhammadiyah akan banyak yang menjadi saudagar, pada akhirnya visi misi Majelis Ekonomi akan terealisasikan dengan indahnya. Dengan menghidupkan rantai ekosistem yang saling berkaitan, peluang bisnis Muhammadiyah Pleret akan semakin terbuka lebar.

Maka itu perlu adanya dukungan dari umat Muhammadiyah dalam mensukseskan pengembangan bisnis dan usaha Muhammadiyah untuk kemakmuran umat. Tentu saja ini harus dibarengi dengan SDM yang mumpuni. Sehingga perlu disiapkan SDM yang professional dalam meraih cita-cita tersebut. Menuju bisnis dahsyat melalui kekuatan umat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun