Mohon tunggu...
Tsalis Nur Sholikhah
Tsalis Nur Sholikhah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka tantangan, Ingin menjadi Setegar Batu Karang, dan banyak memberi manfaat untuk orang-orang.

Merupakan Lulusan Akuntansi FEB UAD yang saat ini menggeluti dunia entrepreneur. Selain menjalankan peran sebagai Mompreneur, saat ini sosok ibu muda dua anak ini tengah sibuk menjalankan perannya sebagai Sekretaris Pokdarwis Kalurahan Pleret.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pendampingan Dinas Pariwisata untuk Destinasi Wisata di Pleret

26 Oktober 2021   22:53 Diperbarui: 26 Oktober 2021   23:34 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada malam hari ini, bertempat di Embung Gajah Wong Bedukan Pleret, telah dilaksanakan pendampingan dari Dinas Pariwisata yaitu ketua FORKOM Pokdarwis Kabupaten Bantul, Ketua FORKOM Desa Wisata Kabupaten Bantul, dan Dosen STIPRAM.

Acara pendampingan ini dihadiri oleh seluruh perwakilan Destinasi Wisata seperti Mbulak Wilkel, Embung Gajah Wong, Taman Senja Ngelo Kanoman, Tempuran Banyu Kencono, dan Lereng Sentono. Turu hadir pula Lurah PLeret, Taufiq Kamal S.Kom, M.Cs, Wakil ketua Rintisan Budaya, Pengurus Pokdarwis Kalurahan Pleret dan Pengelola Desa Wisata.

Pada kesempatan kali ini, pendamping memberikan pengarahan kepada seluruh pelaku wisata. BapaK Agus Jati Kumala S.E selaku Ketua FORKOM Desa Wisata memaparkan poin-poin penting dalam mempersiapkan Kalurahan untuk bisa meraih predikat Desa Wisata. 

Tentunya hal itu tidak bisa terlepas dengan yang namanya sertifikat CHSE. CHSE sendiri merupakan singkatan dari Cleanliness atau kebersihan, Health atau kesehatan, Safety atau keamanan, dan Environment Sustainability atau kelestarian lingkungan. 

Semua kriteria ini pada akhirnya juga untuk mendukung pengunjung dalam melaksanakan protokol Kesehatan. Selain CHSE,  menjadi Desa Wisata dituntut harus memiliki paket wisata. 

Terkait keamanan (CHSE) turut hadir pula dari SAR yaitu Bapak Bondan yang menjelaskan tentang mitigasi untuk wisata berbasis air, terutama di musim hujan tentu harus lebih siaga. Oleh sebab itu akan dilaksanakan diklat SAR sebagai upaya memberi pelatihan kepada pengelola wisata supaya lebih siap.

Selain itu dipaparkan pula oleh Bapak Nur Ahmadi selaku Ketua FORKOM Pokdarwis Kabupaten Bantul terkait peran Pokdarwis terutama tentang SAPTA PESONA dan jenjang atau tahapan SK Pokdarwis.. Lalu Bapak Eko selaku dosen STIPRAM menjelaskan lebih banyak terkait kepariwisataan, terutama Pengembangan Wisata Berbasis Masyarakat.

Dalam ranah kepariwisataan di tengah Pandemi, memang pelaku wisata di hadapakan situasi yang tidak mudah. Harus memiliki kreatifitas dan semangat tinggi untuk terus mengembangkan potensi wisata yang ada di daerah. 

Butuh kesabaran, keuletan dan kepedulian dengan lingkungan sekitar untuk bisa mewujudkan pariwisata yang bertumbuh baik dan disegani. Pendampingan dari Dinas Pariwisata ini rencananya akan dilaksanakn selama tiga bulan.

 Sehingga waktu ini bisa dimaksimalkan oleh seluruh pengelola destinasi untuk bisa mewujudkan Kalurahan Pleret menjadi Desa Wisata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun