[caption id="attachment_243500" align="aligncenter" width="300" caption="(Foto : Tsalis Ku )"][/caption] Secara pribadi saya belum mendapat informasi pasti sebenarnya sepeda onthel raksasa itu milik siapa ? maksud saya siapa yang benar-benar pernah mengendarainya. Â Kok ukuran nya luar biasa, silahkan sharing dengan saya jika anda punya informasi valid. Mungkin ada latar belakang nya tapi yang pasti saya belum sempat membaca tentang nya. Yang pasti saya senang sepeda itu dipajang disitu, memberikan saya kenangan tersendiri tentang kota jeddah. Sekarang sudah gak banyak lagi orang naik sepeda onthel seperti jaman dulu, makanya jujur saya merasa senang dan terhibur ketika ada beberapa orang yang dengan sengaja masih senang menggunakan sepeda onthel sambil memakai pakaian jaman dulu meski sekedar ingin mempertahankan keunikan serta kenangannya. Masih ingat sewaktu saya masih kecil mungkin umur 6 tahunan pagi-pagi dibonceng paman saya menggunakan sepeda onthel milik kakek, menuju kampung sebelah membeli nasi rawon, rupa dan rasa rawon nya pun tak bisa saya lupakan hingga saat ini. Dan beberapa waktu lalu saat saya berkunjung kejeddah ( Saudi Arabia ), oh ada yang mempesona saya disana, bukan tempat hiburan ataupun mall tempat berbelanja nya melainkan sepeda onthel raksasa yang berada disisi jalan yang saya lewati tepatnya pada gambar yang saya cantumkan diatas. Jika anda melihat gambarnya mungkin tidak nampak bahwa ukurannya besar karena saya menggambil gambarnya sambil mobil sedang berjalan jadi sekenanya saja. Tapi jika mau mendekat langsung kesamping sepeda onthel tersebut maka anda akan merasa bahwa anda sangat kecil dibanding sepeda raksasa tersebut, apalagi saya yang beretubuh mungil kalau membayangkan naik sepeda onthel raksasa itu sudah pasti butuh tangga yang sangat panjang untuk bisa mencapai sadel nya kalaupun sudah duduk diatas sadel sudah pasti tangan saya gak bakalan sampai untuk menyentuh bagian setirnya, ya sudah lah tinggal kenangan saja kalau saya berkeinginan mengendarainya. Saya pengagum sepeda onthel meski sebenarnya saya juga agak kesulitan menggunakannya jangan kan yang raksasa sepeda onthel yang ukuran standard saja saya masih kelabakan. Bersepeda adalah hobi saya waktu kecil, pokok nya tiada hari tanpa bersepeda, meski pernah jatuh bahkan sampai pernah nabrak pekarangan bebek dan taman bunga gak juga kapok, bersepeda membawa nuansa tersendiri dimana saya bisa menikmati alam sekitar saya dengan sepuasnya tanpa terlalu capek berjalan hanya cukup mengayuh sepeda sambil saling sapa dengan tetangga sayang nya semua tinggal kenangan karena waktu harus berlalu dan suasana pun terus berganti. Catatan kenangan, sepeda onthel Salam manis, Tsalis Ku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H