Mohon tunggu...
Tsalatsatun Nisa Nur Shiyami
Tsalatsatun Nisa Nur Shiyami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

CE'20 UNS

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sering Pakai Ulang Botol Plastik Air Minum Kemasan? Ini Bahayanya

28 Mei 2021   09:33 Diperbarui: 28 Mei 2021   09:35 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Air minum kemasan tentunya sangat praktis, terjamin kebersihannya, dan mudah dijumpai di berbagai tempat. Umumnya air minum kemasan menggunakan botol sekali pakai untuk mengemasnya. Ada juga air minum kemasan yang dikemas dalam kaleng, botol kaca, maupun kemasan yang terbuat dari kertas.

Tak jarang terlintas di pikiran kita untuk  menggunakan kembali botol bekas air minum kemasan. Alasannya cukup sederhana, yaitu sayang kalau dibuang, aman karena tidak mudah pecah, dan dapat mengurangi sampah plastik. Namun, bolehkah botol plastik bekas air minum kemasan dipakai berulang-ulang kali?

Sebagian besar botol air minum kemasan yang diperjualbelikan terbuat dari polyethylene terephthalate (PET). Sampai saat ini belum ada bukti yang pasti bahwa penggunaan botol minum berbahan PET dapat meningkatkan risiko cemaran bahan kimia berbahaya. Akan tetapi, logam yang digunakan selama pembuatan plastik yaitu antimon lebih dikhawatirkan karena diduga bersifat karsinogenik.

Dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak dijumpai masyarakat di sekitar kita yang menggunakan botol bekas air minuman kemasan. Contohnya digunakan sebagai wadah air minum yang diisi ulang, bahan makanan cair seperti kecap dan saus, bahkan minyak goreng. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan bahayanya menggunakan botol bekas air minuman kemasan secara berulang-ulang.

Botol yang basah dapat memicu pertumbuhan bakteri dan jamur. Bakteri ini umumnya berasal dari tangan, mulut, dan kotoran yang bersentuhan dengan mulut botol. Ketika botol plastik bekas air minum digunakan kembali, mungkin ada beberapa retakan kecil pada dinding botol yang ditumbuhi bakteri dan jamur sehingga sulit untuk dibersihkan. Hal ini dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan orang yang menggunakannya.

Menurut penelitian, jumlah bakteri tertinggi dalam botol yang sudah dipakai selama seminggu mencapai rata-rata lebih dari 900.000 colony forming unit (CFU). Sementara rata-rata botol air kemasan seseorang mengandung bakteri 313.499 CFU per centimeter persegi. Ini berarti terdapat banyak bakteri dalam mulut seseorang ketika mereka minum dari botol air minum kemasan yang dipakai berulang-ulang kali.

Botol sekali pakai atau botol bekas air minum kemasan tidak disarankan untuk digunakan berulang-ulang kali. Jika masih menggunakan botol plastik, sebaiknya botol dicuci setiap hari meski tampak bersih. Pilihan yang paling aman adalah tidak menggunakan botol plastik bekas air minum kemasan berulang-ulang dan menggunakan botol minum yang bisa digunakan berulang serta terjaga kebersihannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun