geopolitik dunia. Namun, semua itu tidak akan berarti tanpa penguatan visi kebangsaan kita, yaitu Wawasan Nusantara.
Saya percaya bahwa posisi strategis Indonesia sebagai negara kepulauan di jantung Indo-Pasifik adalah anugerah sekaligus tantangan. Dengan segala keragaman budaya, sumber daya alam yang melimpah, dan posisi geografis yang menghubungkan dua benua serta dua samudra, Indonesia memiliki peran vital dalam dinamikaBagi saya, Wawasan Nusantara lebih dari sekadar doktrin. Ini adalah fondasi yang menyatukan kita sebagai bangsa. Di tengah derasnya arus globalisasi dan kompetisi geopolitik, konsep ini menjadi pengingat bahwa seluruh wilayah Indonesia, baik darat, laut, maupun udara, adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Tidak ada Jawa, Sumatera, Papua, atau Kalimantan yang lebih penting---semuanya memiliki peran yang sama dalam menjaga kedaulatan negara.
Tetapi, apakah kita sudah benar-benar memahami dan mengimplementasikan Wawasan Nusantara? Realitanya, masih banyak tantangan yang harus kita hadapi. Sengketa di Laut Natuna Utara, misalnya, adalah bukti bahwa wilayah maritim kita masih rentan terhadap pelanggaran. Selain itu, ketimpangan pembangunan antarwilayah menciptakan kesenjangan yang berpotensi mengancam persatuan bangsa.
Dalam konteks geopolitik, Indonesia juga berada di persimpangan kekuatan global. Saya merasa, di satu sisi, kita harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam kepentingan negara-negara besar. Di sisi lain, kita harus memanfaatkan posisi strategis ini untuk memperkuat diplomasi maritim dan membangun kerja sama regional yang saling menguntungkan.
Namun, yang paling penting adalah kesadaran kita sebagai warga negara. Persatuan bangsa bukan hanya tugas pemerintah atau TNI, tetapi tanggung jawab kita bersama. Wawasan Nusantara tidak akan bermakna jika hanya menjadi slogan kosong tanpa tindakan nyata. Kita perlu mendukung pembangunan di wilayah perbatasan, menjaga kekayaan laut dari eksploitasi ilegal, dan mendidik generasi muda untuk memahami pentingnya persatuan dalam keberagaman.
Bagi saya, Wawasan Nusantara adalah harapan. Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, Indonesia bisa menjadi contoh bagaimana keberagaman menjadi kekuatan, bukan kelemahan. Kita tidak hanya menjaga kedaulatan, tetapi juga membangun masa depan di mana seluruh rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, merasakan keadilan dan kesejahteraan.
Jadi, mari kita bersama-sama menjaga semangat Wawasan Nusantara. Indonesia yang bersatu adalah Indonesia yang kuat. Di tangan kita, bangsa ini bisa berdiri tegak sebagai pilar perdamaian dan keadilan dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H