Mohon tunggu...
Tsabitah Zhafira
Tsabitah Zhafira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Maba sedang culture shock

Semangat!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jerawat dan Insecurity? Apakah Ada Hubungannya?

29 September 2021   18:05 Diperbarui: 29 September 2021   18:14 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Tsabitah Zhafira 202110230311052

Pernahkah kamu mempunyai masalah jerawat di wajah? Apakah kamu merasa terganggu dengan kehadiran mereka dan merasa kepercayaan dirimu menurun? Terlebih lagi di era sekarang ini, setiap orang seakan dituntut untuk selalu berpenampilan mulus bak selebriti.

Sebelumnya, apa itu jerawat? Jerawat merupakan sebuah inflamasi primer pada unit pilosebasea yang patogenesisnya multifaktorial dan mengenai empat elemen dengan mekanisme terkait yaitu: produksi sebum yang meningkat, infundibulum folikular yang terhiperkeratinisasi, inflamasi, serta Cutibacterium acnes (sebelumnya P acnes). Dari empat elemen tersebut yang saling berkaitan satu sama lain, maka terbentuklah jerawat.

Terdapat beberapa penyebab produksi minyak yang meningkat, salah satunya adalah meningkatnya hormon androgen. Hormon ini meningkat saat masa pubertas yang dialami oleh remaja dan akan mulai mengalami penurunan saat masa pubertas sudah lewat. Namun, tidak sedikit orang dewasa yang seringkali terlihat masih memiliki masalah dengan jerawat. 

Terdapat sebuah studi yang melibatkan orang kembar yang membuktikan bahwa jerawat sangat memungkinkan untuk diturunkan, sehingga faktor genetik pun memegang peran yang penting disini. Selain itu, stress serta kualitas hidup yang kurang sehat pun  berpengaruh.

Dampak Jerawat pada Fisik dan Mental

Secara fisik, jerawat sangat memungkinkan untuk meninggalkan bekas. Bisa berupa Post-Inflammatory Hyperpigmentation (bekas kecoklatan) ataupun Post-Inflammatory Erythema (bekas kemerahan). Bekas seperti ini bisa dirawat menggunakan skincare dan akan memudar seiring berjalannya waktu. Adapun berupa bopeng (rolling, icepick, boxcar) dan keloid yang membutuhkan bantuan dermatologis untuk menyembuhkannya.

Jerawat pun bisa meninggalkan bekas pada mental seseorang. Jerawat menyebabkan efek negatif terhadap kepercayaan diri penderitanya, terutama pada perempuan yang menderita severe acne (jerawat parah). Hal ini menunjukkan bahwa beberapa orang yang pernah mengalami masalah jerawat memiliki tingkat insecure yang tinggi.

Beberapa hal yang menunjukkan seorang acne fighter (sebutan bagi para pejuang jerawat) merasa insecure adalah cenderung suka menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi, padahal jerawat merupakan hal yang normal dan diluar kontrol kita sebagai manusia. Hal lainnya adalah merasa cemas jika bertemu banyak orang, takut akan apa yang orang lain katakan tentang jerawatnya. Ada pula saat dimana rasa cape dengan kondisi kulit datang dan merasa dirinya tidak pantas untuk orang lain.

Seorang dermatologis melakukan penelitian akan pengaruh dari umur, jenis kelamin, tingkat keparahan, serta perlakuan dari orang-orang sekitar terhadap kepercayaan diri para penderita jerawat.

Umur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun