Mohon tunggu...
Tsabita Auliya
Tsabita Auliya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Airlangga

Saya hobi membaca komik dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penegakan, Pemenuhan, dan Perlindungan HAM Terutama pada Anak di Indonesia

20 Agustus 2023   19:40 Diperbarui: 20 Agustus 2023   21:02 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hak Asasi Manusia di Indonesia dijamin oleh negara pada pasal-pasal di Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Hal mengenai hak hidup sejahtera diatur dalam pasal 2 ayat 1 Tentang Kesejahteraan Anak yang berbunyi “Anak berhak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan dan bimbingan berdasarkan kasih sayang baik dalam keluarganya maupun di dalam asuhan khusus untuk tumbuh dan berkembang dengan wajar.” Namun, pada realitanya hak ini masih tidak terpenuhi oleh anak-anak yang hidup di Indonesia. Padahal kita sendiri tahu bahwa anak adalah masa depan bangsa dan negara. Merekalah yang akan mengelola dan memimpin negara di masa yang akan datang. 

Masih banyak sekali kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia terhadap anak. Perbuatan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) tersebut dilakukan oleh berbagai macam pihak baik dari pihak internal seperti keluarga maupun dari pihak eksternal seperti orang lain. Kasus pelanggaran HAM yang sedang ramai dibicarakan adalah kejadian Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Pemberlakuan aturan PPDB yang baru membuat anak-anak tidak mendapatkan pendidikan yang layak yang difasilitasi langsung oleh pemerintah. Sebagian anak yang tertolak terpaksa masuk ke sekolah swasta yang mengeluarkan biaya tidak sedikit.

Kasus lain yang tidak kalah terkenal adalah kasus penelantaran anak, pembuangan bayi dan sebagainya. Hal ini sungguh miris dan sangat disayangkan. Mereka yang telah melakukan hubungan tapi anak tak berdosa yang menjadi korban. Salah satu faktor terbesar adalah tingkat ekonomi sebuah keluarga yang dianggap di bawah rata-rata (kemiskinan). Terkadang orang-orang yang tidak bertanggung jawab ini termasuk anak yang masih dibawah umur. Mereka bisa tergolong anak yang masih belum mampu berfikir secara dewasa atau termasuk anak yang HAM nya dilanggar.

Pelanggaran HAM pada anak bisa dalam bentuk apa saja. Bahkan, dalam keluarga yang terlihat sempurna bisa saja anak mereka sedang tersiksa akibat ketidaksejahteraan dalam keluarga tersebut. Contoh perilaku yang menyebabkan ketidaksejahteraan adalah berseteru di depan anak, mengekang anak, kekerasan fisik pada anak, adanya sikap pilih kasih, menuntut anak dan banyak lagi. Hal ini dapat memicu reaksi psikologis pada anak dan menyebabkan anak memiliki gangguan mental. Selain itu, ketidaksejahteraan dalam keluarga dapat menimbulkan perilaku bullying. Sehingga pelanggaran HAM pada anak akan terus berlanjut dari anak ke anak yang lain. 

Dari sedikit kasus yang telah saya sebutkan, kita dapat merefleksi diri dan mencoba untuk memahami betapa rapuhnya mental anak serta mengetahui bagaimana cara menegakkan HAM bagi anak. Indonesia memang negara yang telah menciptakan pasal HAM bagi anak, tapi mengimplementasikannya adalah hal yang berbeda. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah pelanggaran HAM yang disebabkan secara internal adalah melatih orang tua agar siap dalam berumah tangga, memberi pemahaman mengenai tindak kekerasan terhadap anak dan usahakan komunikasi yang baik antar orang tua dan anak. 

Kemudian, untuk mencegah pelanggaran HAM yang disebabkan secara eksternal adalah melakukan penyuluhan mengenai tindak kekerasan terhadap anak, mengesahkan perundangan yang mengatur tentang tindak kekerasan pada anak, diharapkan mampu mencegah individu-individu lain dan memberikan efek jera kepada pelaku-pelaku atas tindakan kekerasan anak dan bentuk pelanggaran-pelanggaran HAM anak di Indonesia.

Sesuai dengan Sustainable Development Goals 10 target yang ke-3, kita harus memastikan kesempatan yang setara dan mengakhiri diskriminasi. Bagi anak, kita harus memberi kesempatan pendidikan yang setara, hidup yang sejahtera, perasaan aman dan terlindungi saat keluar rumah.

Apabila hak anak tidak terpenuhi serta tidak adanya upaya dari kesadaran diri masyarakat, instansi pemerintah, hal ini tentu saja akan membawa malapetaka bagi generasi-generasi penerus bangsa. Maka dari itu, semoga kita semakin sadar akan bahayanya tindak pelanggaran HAM pada anak dan juga semoga pemenuhan hak-hak anak di Indonesia dapat meningkat dan jauh lebih baik dari sebelumnya. Karena sudah menjadi tugas kita untuk mampu memberikan yang terbaik bagi anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

Referensi : Antonio, C. & Suryaningsi. (2022) Analisis Tindakan Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Dialami AnakAnak di Bawah Umur di Indonesia, 2(1), 29-36.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun