ibu kota negara atau sering disebut IKN menjadi hal lumrah yang dilakukan suatu negara. Ibu kota sendiri merupakan pusat pemerintahan yang memiliki peran sebagai simbol dan representasi suatu negara, serta menjadi pusat perekonomian dan administrasi nasional. Dalam kurun 100 tahun terdapat setidaknya 30 negara yang sukses melakukan pemindahan ibu kota negaranya. Beberapa negara yang sukses dalam memindahkan ibu kota negara diantaranya Brazil, Malaysia, hingga Korea Selatan. Hal tersebut tentu saja menambah kepercayaan diri Indonesia dalam memantapkan wacana pemindahan ibu kota negara. Namun, di sisi lain tentu saja terdapat resiko kegagalan dari wacana pemindahan IKN ini yang mensyaratkan bahwa Indonesia harus melakukan pertimbangan yang matang dan mengutamakan kehati-hatian dalam pengambilan keputusan terkait pemindahan ibu kota negara.Â
Wacana pemindahanGagasan pemindahan ibu kota tidak hanya muncul akhir-akhir ini saja, melainkan sudah ada sejak zaman kolonial dan belum benar-benar terealisasi hingga saat ini. Hingga memasuki tahun 2017 lalu, isu pemindahan ibu kota semakin hangat dengan meninjau dari aspek perencanaan, gagasan, dan payung hukum yang relatif lebih serius. Argumen utama dari wacana pemindahan ibu kota negara Indonesia saat ini adalah menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada pada Jakarta sebagai ibu kota Indonesia. Gagasan ini tentu saja tidak hanya menyelesaikan masalah yang ada pada Jakarta, melainkan juga akan memberikan dampak termasuk jika ditinjau dari segi ekonomi.Â
1. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Pemindahan ibu kota negara akan menjadi salah satu pemicu pertumbuhan baru yang selanjutnya akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar ibu kota negara. Pertumbuhan ekonomi tersebut tidak hanya akan berdampak dalam jangka pendek, melainkan juga jangka menengah dan panjang. Dalam jangka pendek, mulai dari pembangunan hingga pemindahan ibu kota negara akan mendorong kegiatan ekonomi melalui investasi infrastruktur di wilayah sekitar ibu kota negara. Kegiatan rumah tangga yang nantinya tercipta di wilayah ibu kota negara baru juga akan menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang berdampak pada perekonomian nasional.
2. Tambahan Inflasi NasionalÂ
Pemindahan ibu kota negara akan menyebabkan pertambahan inflasi nasional yang diproyeksikan minimal sebesar 0,3%. Pemindahan ibu kota negara akan menyebabkan pertambahan tekanan dari sisi permintaan. Provinsi lokasi ibu kota baru akan menerima inflasi seminimal mungkin apabila memiliki kesiapan infrastruktur. Selain infrastruktur yang harus dipersiapkan secara matang, keberagaman sektor produksi juga dibutuhkan untuk meminimalkan dampak inflasi akibat pemindahan ibu kota negara.Â
3. Menurunkan Kesenjangan antar Kelompok Pendapatan
Pemindahan ibu kota akan menurunkan kesenjangan yang tercipta antar kelompok pendapatan. Hal ini akan mempersempit adanya ketimpangan pendapatan yang terjadi dan mewujudkan adanya pemerataan pendapatan. Pemindahan ibu kota ke provinsi alternatif akan mengakibatkan perekonomian lebih terdiversifikasi ke arah sektor yang lebih padat sehingga dapat meminimalkan kesenjangan antar kelompok pendapatan baik di tingkat regional maupun nasional. Meminimalisir kesenjangan pendapatan tidak hanya berdampak bagi sektor perekonomian melainkan juga akan menghindarkan masyarakat dari konflik sosial yang merupakan dampak dari ketimpangan pendapatan.
4. Peningkatan Lapangan Kerja
Meskipun tidak dapat menghindari terciptanya inflasi, di sisi lain pemindahan ibu kota juga akan memperluas lapangan pekerjaan di sekitar wilayah provinsi alternatif. Hal ini berdampak pada peningkatan tenaga kerja sehingga akan berdampak pada Produk Domestik Bruto (PDB) dan memiliki dampak positif terhadap pendapatan nasional. Selain itu, peningkatan lapangan kerja juga akan meminimalisir adanya pengangguran yang masih tergolong tinggi di Indonesia. Peningkatan lapangan kerja di wilayah ibu kota baru ini juga akan mengatasi ketidakmerataan pembangunan ekonomi yang selama ini cenderung berpusat pada daerah Jakarta dan sekitarnya. Akan tetapi sebaliknya, juga akan berpotensi menghilangkan dan menurunkan ekonomi di Jakarta dan wilayah sekitarnya.Â
Wacana pemindahan ibu kota negara Indonesia dari Jakarta menuju Kalimantan Timur memberikan dampak positif serta negatif yang tentu saja akan berimbas pada skala nasional. Pemindahan ibu kota dengan urgensinya mulai dari persiapan dalam menghadapi perubahan masa depan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata di seluruh wilayah Indonesia, hingga kondisi Jakarta yang dirasa secara objektif tidak cocok lagi sebagai ibu kota negara, sehingga dirasa perlu persiapan dan perencanaan yang matang agar mampu meminimalisir dampak-dampak yang tidak diinginkan. Pemindahan ibu kota ini juga perlu melibatkan peran publik dan masyarakat Indonesia sehingga mampu mengkaji perspektif secara menyeluruh dalam mempersiapkan pembangunan ibu kota negara yang dapat membawa Indonesia mewujudkan kesejahteraan serta pemerataan nasional.Â