Mohon tunggu...
Tsabita Alya
Tsabita Alya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

content creator

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Imbas Fatherless: Kecenderungan Perempuan dalam Memilih Pasangan

29 Desember 2024   07:53 Diperbarui: 29 Desember 2024   07:53 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik


Fenomena fatherless atau ketidakhadiran sosok ayah baik secara fisik, psikologis, maupun emosional dalam kehidupan seorang anak sering kali meninggalkan bekas yang mendalam dalam perkembangan psikologis dan sosial anak, terutama pada perempuan. Seringkali, kewajiban ayah dianggap hanya sebatas memberikan nafkah. Namun, kenyataannya kewajiban seorang ayah tidak hanya itu. Seorang ayah juga memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak-anaknya. Karena dalam tumbuh kembang anak diperlukan kehadiran sosok ayah yaitu sosok yang memberi rasa aman, membentuk identitas diri, membangun kepercayaan diri, mengajarkan nilai-nilai dalam hubungan serta menjadi sosok yang bisa menjadi panutan.

Tanpa kehadiran sosok ayah dalam tumbuh kembang seorang anak perempuan dapat memengaruhi cara perempuan memandang hubungan antar pria dan wanita, serta memengaruhi keputusan besar dalam hidup mereka kelak, termasuk untuk memilih pasangan atau memutuskan tidak menikah. Proses memilih pasangan dapat dipengaruhi oleh pola asuh serta kedekatan antara ayah dengan anak. Terutama pada anak perempuan kedekatan dengan sosok ayah dapat menjadi gambaran ketika memilih pasangan pada usia dewasa. Biasanya anak perempuan yang tumbuh di dampingi seorang ayah dan mendapat kasih sayang dari sosok ayah akan menjadikan sifat dan perilaku ayahnya sebagai standar memilih pasangan. Sedangkan anak perempuan yang tumbuh tanpa didampingi seorang ayah dan kurangnya kasih sayang dari ayah sering kali mempunyai standar yang berbeda dalam memilih pasangan. Hal tersebut berpengaruh dalam cara perempuan memilih pasangan dengan mecari pasangan yang hadir secara emosional guna mengisi kekosongan namun jutsru berisiko menjadi hubungan yang tidak sehat.

Salah satu dampak dari sosok ayah yang tidak hadir dalam kehidupan seorang anak   perempuan adalah kekosongan dalam diri sehingga mereka rentan mengalami perlakuan yang  salah dari pria karena berusaha mengisi kekosongan tersebut. Seringkali mereka mudah merasa nyaman dengan pria hanya karena perhatian kecil yang diberikan oleh pria tersebut, padahal perhatian kecil tersebut adalah bare minimum yang sewajarnya dilakukan. Selain itu, bagi perempuan yang dibesarkan tanpa sosok ayah mereka seringkali merasa tidak aman dan kurang percaya terhadap pria. Tanpa sosok ayah yang dapat dipercaya, anak perempuan sering kali merasa bahwa hubungan dengan laki-laki tidak dapat diandalkan dan penuh ketidakpastian. Rasa tidak percaya ini bisa terbawa hingga dewasa bahkan mempengaruhi kehidupan berpasangan anak perempuan dan seiring berjalannya waktu, rasa cemas tentang kegagalan dalam hubungan semakin menguat.

Sebagai kesimpulan, ketidakhadiran sosok ayah dalam kehidupan anak perempuan dapat memengaruhi cara mereka memilih pasangan di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi seorang ayah untuk aktif mengasuh dan memberikan kasih sayang, agar anak perempuan tidak salah dalam memilih pasangan. Kehadiran ayah yang penuh perhatian membantu membentuk pandangan yang lebih sehat tentang hubungan, memberikan rasa aman, dan mencegah kecemasan yang dapat memengaruhi kehidupan berpasangan mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun