Pendidikan agama merupakan salah satu pelajaran yang harus dimasukkan dalam kurikulum setiap lembaga pendidikan formal di Indonesia. Hal ini karena kehidupan beragama merupkan salah satu dimensi kehidupan yang diharapkan dapat terwujud secara terpadu .
Kata "filsafat" sendiri dalam bahasa Indonesia memiliki padanan kata falsafah (Amb), philosophy (Inggris), philosophia (Latin), philosophie (Jerman, Belanda,Pemncis). Semua istilah itu bersumber pada istilah Yunani philosophia.Â
Istiiah Yunani philcin berarti "mencintai", sedangkan philos berarti "teman". Selanjutnya istilah sophos berarti "bijaksana", sedangkan sophia berarti "kebijaksanaan" (Ali Mudhofir, 1996:4).Â
Menurut sejarah filsafat, orang yang peltama kali memakai istilah philosophia atau filsafat adalah Pythagoras(572-497 SM). Ketika beliau ditanya apakah ia sebagai orang yang bijaksana, maka Pythagoras dengan rendah hati menyebut dirinya sebagai philosophos,yakni pencinta kebijaksanaan (lover of" wisdom).
Pada awal mulanya, tidak ada perbedaan lingkup filsafat dengan ilmu, karena filsuf-filsuf terdahulu juga termasuk ilmuwan. Namun dalam perkembangan lebih lanjut, terutama era pasca Renaissance, ilmu-ilmu mulai memisahkan diri dari induknya, filsafat. Sehingga memang ada perbedaan yang cukup prinsipiil antara filsafat dengan ilmu.
Filsafat berbeda dengan ilmu, baik dalam hal metode maupun ruang lingkupnya. Objek formal filsafat terarah pacta unsur-unsur keumuman, sedangkan ilmu-ilmu khusus lebih terarah pada hal-hal yang lebih spesifik. Aspek keumuman menempatkan kedudukan filsafat di atas ilmu, sehingga filsafat dapat mencari hubungan-hubungan di antara berbagai bidang ilmu, ini yang dinamakan multidisipliner.Â
Objek matelial filsafat mencakup apa saja yang ada di alam semesta, baik yang ada dalam kenyataan maupun yang ada dalam kemungkinan, sedang objek material ilmu-ilmu khusus menyangkut pokok bahasan teltentu yang sifatnya terbatas.
Agama memiliki peran besar dalam hidup manusia. Agama memberikan makna sekaligus arah bagi hidup manusia. Agama menyediakan penjelasan tentang asal mula manusia, serta kemana ia akan pergi setelah kematian tiba.
Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan.
Agama adalah sebuah insting alamiah yang muncul di dalam kesadaran alamiah manusia.Tujuan dasarnya adalah menjelaskan keberadaan beragama dalam kaitannya dengan pikiran manusia. Memberikan dasar empiris bagi pandangan filsafat dan teologi yang sudah ratusan tahun lamanya tentang hubungan manusia dengan agama.
Sikap kritis diperlukan karena kemungkinan dalam agama terdapat kekeliruan. Perlunya kita bersikap kritis untuk memeriksa agama itu, karna kemungkinan agama itu telah disusupi dengan kepantingan tertentu. Tujuan memiliki sikap kritis ini bukan untuk mencari kesalahan, namun untuk memastikan apakah agama itu ajarannya melesat atau melenceng dari ajaran yang sebenarnya.Â