Pengenalan angka menggunakan metode bermain ular tangga
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang diperuntukan bagi anak-anak sebelum memasuki pendidikan pada janjang Sekolah Dasar. Pendidikan anak usia dini sangat penting bagi anak, sebagai bekal persiapan pada jenjang pendidikan berikutnya.Â
Maimunnah Hasan (2009: 15) mengungkapkan bahwa pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupan lembaga pendidikan formal pada
jenjang pendidikan prasekolah, tentunya memiliki sistem pembelajaran yang berbeda
dengan jenjang diatasnya. Karena anak usia dini adalah usia emas yang perlu mendapatkan
pelayanan khusus secara langsung dan juga anak usia dini memerlukan motivasi melalui
permainan-permainan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak (Sudrajat et al., 2020)
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini disebutkan bahwa salah satu standar PAUD adalah standar tingkat pencapaian perkembangan, yang berisi kaidah pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Perkembangan anak yang dicapai merupakan integrasi aspek pemahaman yaitu nilai-nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, serta sosial emosional. Aspek-aspek yang dimiliki anak tersebut perlu mendapatkan rangsangan dan perhatian yang baik.
Salah satu aspek yang harus dikembangkan adalah aspek perkembangan
kognitif, seperti yang tercantum dalam peraturan pemerintahan nomor 58 tahun
2009 perkembangan kognitif anak usia dini di bagi menjadi tiga tahapan
perkembangan yaitu pengetahuan umum dan sains, konsep bentuk dan ukuran,
dan pola, konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf. Oleh karena itu,
pemahaman konsep bilangan merupakan dasar dan pondasi yang kuat bagi anak
dalam mengembangan kemampuan matematika pada tahap selanjutnya yang
kompleks.
Dunia anak adalah dunia bermain, yang merupakan fenomena sangta menarik perhatian bagi para pendidik, psikolog, dan ahli filsafat sejak zaman dahulu. Menurut pendidik dan ahli  psikologi, bermain merupakan pekerjaan masa kanak-kanak dan cermin pertumbuhan anak, bermain merupakan kegiatan yang memberikan kepuasan pada diri sendiri.Â
Dengan bermain anak dapat berlatih menggunakan kemampuan kognitifnya, dapat mengembangkan kreativitas, dapat melatih kemampuan bahasa, dapat meningkatkan kepekaan emosinya. Dengan bermain anak memperoleh kesempatan memilih kegiatan yang disukainya, bereksperimen dengan bermacam-macam bahan dan alat, berimajinasi, memecahkan maslah dan bercakap-cakap secara bebas.