Mohon tunggu...
Try Silviani
Try Silviani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Sosiologi

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berbeda tapi Satu Dilihat dari Stratifikasi Sosial dan Agama

7 Mei 2022   10:50 Diperbarui: 12 Mei 2022   10:42 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Agama merupakan suatu jenis sistem sosial yang dibuat oleh penganutnya dan menjadi sebuah kepercayaan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Sehingga setiap perilaku manusia akan berhubungan dengan sistem keyakinan dari ajaran agama yang di anutnya. Dalam kamus sosiologi pengertian agama terdapat 3 bagian, yaitu Kepercayaan kepada hal yang berbau spiritual, Perangkat kepercayaan dan beberapa praktek spiritual yang menjadi tujuan hidup, Hal-hal yang berbau supranatural. Agama dipandang sebagai sistem kepercayaan yang diwujudkan oleh perilaku sosial tertentu.

Kemudian dari segi sosiologi agama bahwa sebagai gejala sosial yang umum dan dimiliki oleh seluruh masyarakat yang ada didunia ini. Salah satu aspek dalam kehidupan sosial dan bagian dari  sistem suatu masyarakat. Menurut Leight, Keller dan Calhoum agama terdiri dari beberapa unsur pokok, yaitu kepercayaan agama, simbol agama, praktik keagamaan, pengalaman keagamaan, dan umat beragam. Ini tergantung bagaimana mereka menganutnya.

Kemudian di lihat dari  Stratifikasi sosial dalam kehidupan terdapat beberapa tingkat, dari beberapa status yang ditimbulkan mulai dari faktor, seperti warisan, kekuasaan, pendidikan, dan bahkan agama itu sendiri. Stratifikasi sosial terkadang disebut sebagai pelapisan sosial. Pelapisan ini terjadi karena ada sesuatu yang dihargai lebih dari  penilaian kelompok. Dan juga dianggap sebagai pembedaan sosial yang bersifat vertikal. Meskipun menjadi status yang berbeda. Kita tidak boleh diperlakukan berdasarkan status yang dimiliki. Hal tersebut bisa jadi akan menyebabkan ketidakharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.

Dilihat dari permasalahan ini bahwa terkadang manusia sering tidak sengaja dan tanpa sadar dalam membedakan orang lain ke dalam suatu kelas sosial. Mungkin bisa jadi suatu hal yang paling sering dijadikan sebuah patokan. Hubungan dengan tingkat beragama dan kedudukan dalam masyarakat dan struktur sosial sudah menjadi cukup lama menjadi pembahasan hingga sampai sekarang.

Walaupun sudah dilakukan dengan hati-hati supaya tidak terjadi kesalahan dalam menyimpulkan sesuatu. Dalam kelas sosial begitu juga apakah agama bisa menjadi faktor penentu dalam bentuk kelas sosial dalam tatanan masyarakat atau tidak dipengaruhi oleh manusia atas agama yang dimiliki. Bisa jadi, menimbulkan masalah sosial atau bahkan menyatukan.

Strstifikasi sosial terdapat dua atau lebih kelompok yang memiliki tingkat dalam suatu masyrakat tertentu, setiap anggotanya mempunyai kekuasaan, hak istimewa yang tidak sama dengan kelompok lain di lihat dari dua aspek yaitu, perbedaan dalam kemampunan atau kesanggupan, perbedaan yang dilihat dalam gaya hidup.

Dalam teori stratifikasi konflik dari Randall Collins mengatakan bahwa dia tidak setuju dengan para penguasa yang menggunakan kekuatannya untuk keuntungan pribadinya. Setiap agama memiliki pembelajaran agamanya masing-masing untuk masyarakat sesuai dengan agama yang dianutnya. Mungkin dapat kita lihat bahwa beberapa masyarakat yang sangat mendalam sekali dalam beragama dia lebih merasa bahwa sudah sangat dekat dengan sang pencipta, sudah mengetahui sejarah agamanya secara mendalam, bagaimana memposisikan dirinya sesuai dengan agamanya, bahkan menjadi seseorang yang memiliki kekuasaan atau ilmu yang tinggi dibandingkan masyarakat biasa.

Bisa jadi, hal tersebut menjadi sebuah kekuasaan yang memang ingin mendekatkan diri dengan sang pencipta atau bahkan hanya sekedar ingin memiliki kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan tersendiri. Tidak semua orang yang memiliki agama yang tinggi bisa dicontohkan terhadap dirinya sendiri. Jadi. Dalam stratifikasi sosial terhadap agama bahwa manusialah yang membuat kekuasaan itu sendiri dengan kekuatan agamanya sendiri. Padahal setiap agama memiliki kepercayaannya masing-masing yang berakibat menimbulkan starstifikasi sosial dalam agama tersebut :)

Trysilviani|Jurusan Sosiologi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun