Mohon tunggu...
Try Kusumojati
Try Kusumojati Mohon Tunggu... -

selalu ingin tahu lebih

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Refleksi Lanjutan

25 April 2010   08:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:35 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu yang lalu, saya menuliskan pengalaman kecil saya tentang bersyukur kepada Tuhan atas segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini. Bagaimana, terkadang sesuatu yang terjadi tidak selalu sesuai dengan apa yang saya harapkan namun saya tetap harus mensyukurinya. Sangat manusiawi, apabila kita, termasuk saya selalu mengharapkan yang lebih baik untuk kehidupan yang saya jalani. Tetapi sekali lagi, saya hanya seorang manusia biasa, pengetahuan yang saya miliki tentunya tidak dapat melebihi pengetahuan Tuhan. Karena bagi yang percaya bahwa Tuhan itu ada, pasti juga yakin dan percaya bahwa hanya Tuhanlah Yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini. Keikhlasan menerima segala sesuatu yang terjadi kepada kita, merupakan titik awal dalam merealisasikan rasa bersyukur kita kepada Tuhan. Ikhlas dan pasrah, tentunya akan membuat hidup kita menjadi lebih tenang, karena jiwa kita tidak selalu di bebani dengan emosi yang berlebihan. Saya tidak terlalu mengerti dengan masalah kesehatan, tetapi, menurut pengalaman pribadi saya, hal tersebut secara tidak langsung juga berpengaruh besar terhadap kesehatan raga kita.

Kemarin, saya sempat "ngobrol" ringan dengan kakak kandung saya, ia juga sempat membaca tulisan saya beberapa waktu yang lalu. Ia setuju dengan semua yang saya ungkapkan dalam tulisan tersebut, ia bahkan menambahkan, dan menurut saya, hal yang kakak saya katakan sangatlah penting, terutama bagi diri saya pribadi. Ia mengatakan bahwa, bersyukur, selain dengan ikhlas, yang lebih penting adalah dengan berusaha. Tidak ada gunanya kita hidup bila tanpa usaha. Kita tidak bisa hanya berdiam diri dan pasrah dengan keadaan kita. Harus ada usaha untuk memperbaiki keadaan kita, tentunya dengan diiringi doa. Kemudian, ketika semua usaha dan doa telah kita lakukan, barulah kita bisa pasrah, dan menunggu. Dalam agama saya, dikatakan bahwa, Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum tersebut mengubah nasibnya sendiri. Seperti ketika kita sakit, seyogyanyalah kita memeriksakan diri ke dokter atau tempat-tempat pengobatan lainnya. Atau dengan menjaga kesehatan raga kita, itu juga merupakan wujud syukur kita atas raga sempurna yang diberikan Tuhan untuk kita.

Mungkin hal ini sudah menjadi hal yang umum, bahkan terlalu sering kita dengarkan. Sebagian dari kita, termasuk saya sendiri, terkadang menganggap hal-hal tersebut diatas merupakan sebuah nasehat klasik. Saya bahkan sering menganggapnya sepele. Dan itulah yang membuat saya kadang menjadi sombong dan lupa, selalu mencaci maki keadaan. Padahal saya belum melakukan apa-apa. Sama seperti kejadian di negeri kita tercinta ini. Memang, kondisi negeri ini semakin hari semakin kacau. Semakin bertambah kacau dengan menurunnya nilai-nilai nasionalisme masyarakatnya. Kita, termasuk saya, sering mencaci maki negeri ini, bahkan kadang membuat sebagai bahan bercanda. Tetapi apakah kita, termasuk saya, pernah melakukan sesuatu yang berarti buat negeri ini? Hal tersebut perlu kita pertanyakan kepada diri kita sendiri. Jhon F. Kennedy pernah berkata : "Jangan tanyakan apa yang negara ini berikan kepadamu, tapi tanyakanlah apa yang telah kita berikan bagi negara ini". Karena itu, hidup dengan bersyukur memang bisa membuat segalanya lebih nikmat. Setidaknya bagi saya pribadi, dan semoga bermanfaat bagi kita semua..

Salam syukur...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun