[caption id="attachment_122642" align="aligncenter" width="400" caption="foto by oom google"][/caption] Tentunya kita sering melihat gambar diatas tersebut. Sangat lucu, entah siapa yang mengedit foto kucing ini sehingga terlihat sangat menarik dan lucu. Seekor kucing sudah tentu tidak dapat menyanyikan lagu atau memegang microphone seperti gambar di atas. Kalau pun mengeluarkan suara atau lagu, tentunya itu bukan suara asli dari si kucing, alias lipsync. Yap, lipsync atau playback. Sampai saat ini, saya belum mendapatkan pengertian yang pasti dari kata lipsync tersebut. Tetapi kalau menurut pendapat pribadi saya sendiri, lipsync merupakan ketidakmampuan seorang musisi atau penyanyi untuk tampil secara langsung atau live. Di Cina, baru-baru ini dua orang penyanyi muda di kenai denda sebesar 50 ribu yuan atau sekitar 66 juta rupiah per-orang karena tampil lipsync pada saat konser di kota Chengdu, Cina, tahun lalu. Memang, pemerintah Cina memberlakukan sanksi denda terhadap musisi atau penyanyi yang tampil secara lipsync, baik di televisi maupun di acara-acara konser. Hal itu di karenakan sebuah kejadian memalukan yang terjadi pada saat pembukaan Olimpiade Beijing tahun 2008. Dimana pada saat itu, seorang gadis berumur sembilan tahun menyanyi secara lipsync untuk menggantikan penyanyi aslinya yang mempunyai paras yang kurang cantik. Bagaimana dengan Indonesia? Dewasa ini, di stasiun-stasiun televisi swasta nasional Indonesia, banyak bermunculan acara-acara musik yang menampilkan band-band lokal. Sungguh merupakan hal yang membanggakan bagi kita, karena hal tersebut menjadi bukti bahwa perkembangan musik di Negeri ini sungguh sangat pesat. Dengan semakin banyaknya bermunculan band-band baru dan musisi-musisi muda dan berbakat, kita sebagai penonton dan penikmat musik tentunya mempunyai banyak pilihan. Hal tersebut tentunya juga membuat para musisi senior dan band-band yang telah lama berkiprah di dunia musik tanah air terus meningkatkan kualitas musik mereka, sehingga para fans mereka tidak lari meninggalkan mereka. Band-band seperti DEWA19, Slank, GIGI, Padi dan lain-lain yang merupakan band senior tetap eksis di blantika musik Indonesia. Tetapi kini, yang menjadi masalah adalah, mereka tidak selalu tampil secara live, terutama pada acara-acara musik di televisi. Band-band dan para musisi baru kebanyakan selalu tampil secara lipsync di televisi. Bahkan bukan hanya band dan musisi-musisi baru, para musisi yang terhitung senior seperti Ari Lasso, DEWA19, GIGI, Ungu, Andra and The Backbone dan lain-lain tidak jarang tampil lipsync ketika mengisi acara musik di televisi. Tidak untuk Slank dan Padi tentunya, hanya dua band ini yang sampai sekarang belum pernah saya lihat tampil secara lipsync. Salut untuk dua band ini. Hal tersebut, bagi saya pribadi sungguh sangat mengecewakan. Karena menurut saya, kalau untuk melihat mereka tampil secara lipsync, kita cukup melihat video klip mereka saja. Permasalahan ini pun sering muncul sebagai pembahasan di situs jejaring sosial twitter. Kemarin, Ari Lasso dalam akun twitternya mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan (tampil lipsync) semata-mata hanya untuk mempromosikan album baru mereka. Ari_lasso Kompromi teman2..kompromi..hanya utk TV promo..RT @ryandiputraa: @Ari_lasso mas kalo playback itu tuntutan dari pihak penylenggaranya ya? Begitu kata Ari Lasso ketika ditanya pendapatnya tentang para musisi yang "doyan" lipsync. Bahkan Ari Lasso sendiri mengakui bahwa dirinya juga beberapa kali pernah tampil playback (tampil lipsync). Ari_lasso Sya bbrpa kali playback utk promo di tv..tp Saya punya EO yg dlm 4 bln ini bikin 44 konser live di sluruh indonesia..dan saya SANTAI aja Ari_lasso Saya jg menaruh hormat utk teman2 yg slalu live di TV..tanpa tendensi tanpa kompromi..RESPECT!! http://myloc.me/6asnb Ari_lasso Ayoolaaahh dewasa semuanyaaa...podo golek mangane koq eker2aaaaannn ae reekkkk..... http://myloc.me/6ar0x (Ayolah, dewasa semuanya..sama-sama cari makan kok bertengkar saja..) Entah siapa yang dimaksud Ari Lasso dengan pernyataannya di atas. Apa yang di ungkapkan oleh Ari Lasso juga ada benarnya, bahwa mereka tampil lipsync di televisi hanya untuk promosi album atau "single" terbaru mereka. Walaupun hal tersebut lalu menimbulkan pertanyaan, setidaknya untuk diri saya pribadi. Apakah jika mereka tampil secara live mereka tidak dapat mempromosikan album mereka di televisi? Ataukah itu menjadi bukti bahwa mereka sangat jelek ketika tampil secara live sehingga memilih untuk tampil playback atau lipsync ketika mempromosikan album mereka di televisi? Ah tentu tidak, siapa yang tidak mengenal Ari Lasso, siapa yang bisa menyangsikan kualitasnya dalam bermusik. saya pasti salah. Atau, semoga saja saya salah. Dari pendapat Ari Lasso di atas, sudah sangat jelas, bahwa musik sudah menjadi pekerjaan mereka. Musik bukan lagi bagaimana cara mengekspresikan seni, tetapi bagaimana membuatnya dapat menghasilkan uang. Itu hal yang wajar, hal yang sangat wajar. Musik sudah menjadi bagian dari bisnis, bisnis yang menggiurkan dan dapat menghasilkan uang dalam jumlah yang sangat banyak. Memang, kebanyakan permintaan dari televisi lah yang membuat para musisi tampil secara lipsync, seperti kata Ari Lasso, itu kompromi. Sama halnya dengan jenis musik yang berkembang saat ini, kompromi pasar. Apa yang saat ini sedang laku, itulah yang di jual. Business is business. Mungkin seperti itu cara kerjanya. Saya memang salah seorang yang tidak menyukai musisi yang tampil playback atau lipsync di televisi, karena menurut saya, tidak ada yang menarik dan tidak ada unsur menghiburnya. Tetapi sekali lagi, itu adalah hak mereka, dan semuanya kembali kepada kita semua. Tidak perlu kita membuat hal-hal seperti ini menjadi sebuah polemik, jika kita memang tidak suka pada acara tertentu, lebih baik kita tidak usah menonton acara tersebut, daripada kita mencaci dan memaki tidak karuan. Sama seperti ketika para musisi tampil secara lipsync di televisi, kalau kita tidak suka, ya jangan di lihat. Atau kita tunggu saja, siapa tahu pemerintah Indonesia dapat mencontoh pemerintah Cina, yang memberikan denda bagi para musisi yang tampil lipsync. BIG RESPECT!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H