Mohon tunggu...
Try Indah F
Try Indah F Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi:)

Enjoy Everyone:))

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Festival Unik Petik Laut

10 Mei 2020   10:56 Diperbarui: 10 Mei 2020   11:08 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlombaan tersebut terdiri dari catur, tarik tambang, panjat pinang dan renang. Uniknya lagi, dalam pelaksanaannya ada pentas seni, musik gambus dan orkes, dangdut bahkan pertunjukan film. Bayangkan saja ketika kita berada di laut sambil menikmati pertunjukan musik sebelum melakukan ritual inti. Asyikk bukan??!!

Sebelum keberangkatan, tidak lupa untuk membaca doa dan dzikir. Pelaksanaan pelarungan sesaji disatukan dalam sebuah perahu kecil ke tengah laut. Ada berbagai macam isi  sesaji yang dilarungkan ke tengah laut. 

Namun, yang paling menonjol ialah kepala sapi. Sesaji berupa hasil bumi dan satu kepala sapi tersebut dibawa oleh pembawa sesaji yang diiringi oleh puluhan perahu nelayan yang bberbeda warna dan motif. Beberapa tokoh masyarakat dan pemuda pun ikut mendampingi para nelayan untuk ikut naik perahu ke tengah laut.

Perlu diketahui, sebelum dilarungkan ke tengah laut, sesaji tersebut telah dilakukan berbagai ritual. Setelah itu, ancak bambu yang berisi hasil bumi berupa makanan dan minuman  dan satu kepala sapi diangkat ke atas perahu. 

Kemudian, perahu sesaji diturunkan ke laut oleh ratusan nelayan dan dilarungkan ke tengah laut. Saat berada ditengah laut, sesaji mulai dihanyutkan. Para nelayan terjun ke tengah laut untuk mengambil sesaji yang hanyut dan mengambil air yang berada disekitar sesaji. Hal ini dilakukan karena masyarakat percaya bahwa ritual petik laut tersebut membuatnya diberkati saat pergi melaut.

source : mangobay.co.id
source : mangobay.co.id
source : mangobay.co.id
source : mangobay.co.id

Tradisi tersebut telah lama berjalan sekitar sepuluh tahun sampai sekarang. Hal tersebut mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Situbondo. 

Sebagai contoh Petik laut yang dilakukan di desa Klatakan, Kecamatan kendit khususnya di Kampung Ekowisata Blekok membuat daya tarik wisatawan tinggi. Dari hal tersebut Pemkab Situbondo mulai mengembangkan budaya petik laut khususnya di Kampung Ekowisata Blekok untuk menarik wisatawan.

Ekowisata di Kampung Blekok itu sendiri merupakan kawasan objek wisata edukasi hutan bakau yang dikelola oleh kelompok sadar wisata di Situbondo. 

Mengingat masyarakat disana telah berkomitmen dalam menjaga wisata edukasi tersebut yang menjadi rumah bagi ribuan burung sejenis bangau. Sungguh menakjubkan bukan!!! 

Salah satu budaya yang ada di Situbondo, khususnya festival petik laut yang juga dapat dijadikan sebagai ajang untuk menarik wisatawan. Dalam hal ini, eratnya rasa kekeluargaan dan persatuan yang dilakukan masyarakat untuk terus berinovasi menarik wisatawan yang berkunjung. Petik laut memang patut untuk dilestarikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun