Mohon tunggu...
Try Gunawan Zebua (Trygu)
Try Gunawan Zebua (Trygu) Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Try Gunawan Zebua dilahirkan di Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, Pulau Nias, Sumatera Utara, pada tanggal 11 Juli 1994. Try Gunawan Zebua adalah anak ke-3 dari 3 orang bersaudara, dari pasangan Ayah (Alm) Costantin Theodali Zebua dan Ibu Rosmawati Telaumbanua. Try Gunawan Zebua memiliki nama pena adalah Trygu pada buku solo kedua hingga buku solo kedelapan, sedangkan pada buku solo pertama, kesembilan, kesepuluh, serta pada buku solo kesebelas ini, dan seterusnya memiliki nama pena atau penulis sebagai Try Gunawan Zebua. Riwayat Pendidikan Formal: SD Swasta RK Mutiara Gunungsitoli pada Tahun 2000-2006, SMP Swasta Bunga Mawar Gunungsitoli pada Tahun 2006-2009, Jurusan IPA SMA Swasta Santu Xaverius Gunungsitoli pada Tahun 2009-2012, Jenjang D3 Teknik Mesin Konsentrasi Produksi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada Tahun 2012-2015 (A.Md). Pada tahun 2015 sempat kuliah dan diterima di Universitas Negeri Malang (UM) pada Jenjang S1 Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik. Tapi, karena tidak sanggup membayar uang kuliah, kuliah pada Jenjang S1 Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Gunungsitoli pada Tahun 2016-2020 (S.Pd). Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Gunungsitoli telah berubah nama sejak tahun 2023 menjadi Universitas Nias, yang masih berkedudukan di Kota Gunungsitoli, Pulau Nias. Pendidikan Nonformal: 1. Taman Kanak-Kanak BNKP Hanna Blindow Gunungsitoli pada tahun 1998-2000 2. Pada tahun 2012 Bimbingan Belajar Medika Setia Budi Medan, dimana pada bimbingan belajar itu bertujuan untuk memasukki Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Prestasi Try Gunawan Zebua (Trygu), yaitu: 1. Lolos Seleksi Abstrak (Semifinalist) pada Sayembara Karya Tulis Ilmiah Ganesha 2017, Himpunan Mahasiswa Elektroteknik, Institut Teknologi Bandung. 2. Peserta (Lolos Seleksi Abstrak) pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Orde Literasi 2018, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Jember, Universitas Jember. 3. Telah menulis 2 buah Jurnal sebagai penulis lepas (Freelance Writer), yaitu: a. Jurnal Pertama berjudul: Studi Literatur Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Motivasi Belajar Matematika Siswa. Vol. 3, No. 1, Edisi Mei 2021, Jurnal Pendidikan Matematika (J-PiMat), Prodi Pendidikan Matematika STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Jurnal tersebut di atas, telah terbit dalam versi Bahasa Inggris Judul: Literature Study of Problem Based Learning Model Against Students Mathematical Motivation (Based on Indonesian Language Book). Vol. 9, No. 2, May, 2020, Pancaran Pendidikan, FKIP Universitas Jember. b. Jurnal Kedua Berjudul: Teori Motivasi Abraham H. Maslow dan Implikasinya dalam kegiatan Belajar Matematika. Vol. 3, No. 1, 2021, RANGE: Jurnal Pendidikan Matematika, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Timor. 4. Telah menulis 11 buah buku solo (termasuk buku ini). 5. Telah Menulis lebih dari 30 buah buku Antologi (Artikel, Quotes, Puisi, dll). 6. Buku ketiga (Studi Literatur Problem Based Learning untuk Masalah Motivasi bagi Siswa dalam Belajar Matematika) telah ada di Google Book dan telah di kutip sebanyak ± 30 kali dengan nama Try Gunawan Zebua atau Trygu yang terlihat di Google dan Google Scholar. 7. Aktif menulis di kompasiana, dengan jumlah tulisan sebanyak 80 buah dan total telah dibaca oleh 22.641 orang, dimana jumlah artikel dengan kategori “pilihan” dari Kompasiana ada 21 buah artikel. 8. Dinyatakan lulus Pelatihan “Mengolah Kata, Data dan Membuat Presentasi bagi Tenaga Administrasi” (melalui Kartu Prakerja) dengan nilai: 85/100. 9. Dinyatakan lulus Pelatihan “Membuat Konten Promosi untuk Profesi Penulis di Era Digital” (melalui Kartu Prakerja) dengan nilai: 65/100. 10. Dinyatakan Lulus Pelatihan “Belajar Mengelola Keuangan untuk Menjadi Perencana Keuangan” (melalui Kartu Prakerja) dengan nilai: 65/100. 11. Juara 1 buku Goresan Tinta Khatulistiwa. 12. Juara Favorit ke-2 buku Rangkai Pena Terucap Makna. 13. Terbaik ke-3 buku Coretan Rasa dalam Kata. 14. Penulis Terunik 3 buku Goresan Tinta Penghubung Rasa. 15. Penulis Terbaik dalam acara lomba Literacy With Muzayyanah Sa’diyah penulisan buku berjudul: “Secanting Aksara”. 16. Best Article Lomba Cipta Artikel Tingkat Nasional dalam buku Antologi Artikel yang berjudul: “Dilema masa Pandemi Covid-19”. Riwayat Organisasi: 1. 2012 : Anggota di PMK UNJ (Persekutuan Mahasiswa Kristen Universitas Negeri Jakarta). 2. 2013 : Pengurus sebagai bidang pembinaan di PMKJ PERKANTAS (Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta Persekutuan Antar Universitas). 3. 2014 : Pengurus sebagai bidang pembinaan di PMKJ PERKANTAS (Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta Persekutuan Antar Universitas) 4. 2016 : Anggota Bidang Penalaran dan Keilmuan Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Pendidikan Matematika IKIP Gunungsitoli. 5. 2017 : Anggota Bidang Penalaran dan Keilmuan Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Pendidikan Matematika IKIP Gunungsitoli. Penulis aktif dalam mengikuti berbagai seminar atau pelatihan, seperti: Seminar Technopreneur, Seminar Mengembangkan Diri, Seminar Bisnis Rocket Marketing, dan lain-lain sebagainya. Penulis aktif dalam berbagai kegiatan menulis, baik secara individu maupun bersama-sama. Buku karangan individu pertama berjudul Mencegah dan Mengatasi Stress dalam Belajar Matematika (Arieffka Media, 2020), dimana buku pertama ini telah diterbitkan untuk kedua kalinya oleh Anara Publishing House (2020) akibat dari penerbit pertama yang tidak mau melakukan cetak untuk yang kedua kalinya. Buku kedua berjudul Masalah-Masalah dalam Belajar Matematika (Guepedia, 2020). Buku ketiga berjudul Studi Literatur Problem Based Learning untuk Masalah Motivasi bagi Siswa dalam Belajar Matematika (Guepedia, 2020). Buku keempat berjudul Motivasi dalam Belajar Matematika (Guepedia, 2020). Buku kelima berjudul Menggagas Konsep Minat Belajar Matematika (Guepedia, 2021), Buku keenam berjudul Teori Motivasi Abraham H. Maslow dan Implikasinya dalam Belajar Matematika (Guepedia, 2021), Buku ketujuh berjudul Teori Motivasi Abraham H. Maslow dan hubungannya dengan Minat Belajar Matematika Siswa (Guepedia, 2021), Buku kedelapan berjudul Menggagas Konsep Prestasi Belajar Matematika (Guepedia, 2021), Buku kesembilan berjudul Permainan Tradisional Nias dan Matematika (Etnomatematika Nias) (Guepedia, 2022), Buku kesepuluh berjudul Menggagas Konsep Kecemasan Belajar Matematika (Guepedia, 2022), sedangkan buku berjudul Sekedar Solusi Prestasi Belajar Matematika Indonesia ini adalah buku kesebelas. Buku keduabelas, ketigabelas, keempatbelas dan seterusnya masih dalam proses pembuatan. Buku Antologi yang terbit ada banyak, baik itu puisi, cerpen, artikel, maupun quotes. Pada tahun 2020: Buku itu berjudul Sepucuk Surat Untuk Imamku #2 (SIP Publishing, 2020), Menua Bersama (Penerbit Kalana, 2020), Dear Masa Lalu (Elsage Publisher, 2020), Filosofi Renjana (Guepedia, 2020), Keniscayaan Sebuah Perubahan (CV Multimedia Edukasi, 2020), Seuntai Kisah Tentangnya (Guepedia, 2020), Catatan Juang Mahasiswa (Teman Nulis Publishing, 2020), 101 Solusi untuk Generasi Milenial (Sekolah Menulis Indonesia, 2020), Serenade Pemeluk Malam (Bookies Indonesia, 2020), Senyum Nabastala (Haura Publishing, 2020), Gagal? Why Not?! (Sekolah Menulis Indonesia, 2020), Coretan Tinta di Atas Kertas (Medaca Aurora Publisher, 2020), Mengedukasi Negeri bukan Sekadar Antologi (CV. Madani Berkah Abadi, 2020), Lembaran Coretan Pena (CV. Pelita Aksara Gemilang, 2020), My Birthday: “Ini Sebingkis Memori Usang yang Terus Terulang (Guepedia, 2020), Secanting Aksara (Semesta Aksara, 2020). Pada tahun 2021: Menjadi Pribadi Positif (Sekolah Menulis Indonesia, 2021), Pulang (Androcenta Publisher, 2021), Sastra Sejuta Makna (Kimbab Publisher, 2021), Untuk apa saja masa mudamu? Jilid 2 (Sekolah Menulis Indonesia, 2021), Healthy Mind, Happy Life (Sekolah Menulis Indonesia, 2021), Pena Suarakan Luka (DJ Mega Production, 2021), Flying to the sky (Androcenta Publisher, 2021), Menjadi Manusia Limited Edition Jilid 1 (Sekolah Menulis Indonesia, 2021), Belajar Tanpa Stres Jilid 2 (Sekolah Menulis Indonesia, 2021), Literacy, Upgrade Your Mind (Sekolah Menulis Indonesia, 2021), Happy in Difficult Times (KMO Indonesia, 2021), Kejora Aksara (CV Safana Media Loka, 2021), Goresan Tinta Khatulistiwa (CV. Cahaya Pelangi Media, 2021), Cinta Senandung Rindu (ND Media Publishing, 2021), Coretan Rasa Dalam Kata (Lisa Publisher, 2021), Rangkai Pena Terucap Makna (CV. Cahaya Pelangi Terucap Makna, 2021). Pada tahun 2022: Heart of Hurt (CV Insan Paripurna, 2022), Pena Tanpa Arah (EH Publisher, 2022), Dilema Masa Pandemi Covid-19 (Semesta Aksara, 2022), Perjalanan Alunan Cinta (Hally Publisher, 2022), Rampaian Sajak Aksara (CV. Safana Media Loka, 2022), Sajak yang Tertulis (Cahaya Smith Pratama, 2022), Aksara dalam Tarian Pena (CV. Safana Media Loka, 2022), Senandika (Lit Publisher, 2022), Goresan Tinta Penghubung Rasa (Gapura Biru, 2022), Menjadi Generasi Tangguh (Sekolah Menulis Indonesia, 2022), Self Love is not Selfish (Sekolah Menulis Indonesia, 2022), Lawan Malasmu! ((Sekolah Menulis Indonesia, 2022), Bangkit dari Titik Terendah Jilid 1 (Sekolah Menulis Indonesia, 2022), Baca Ini Kalau Kamu Takut Mencoba Jilid 2 (Sekolah Menulis Indonesia, 2022), Aku Bangga Jadi Penulis Jilid 2 (Sekolah Menulis Indonesia, 2022), Tinta Pengembara Mimpi (CV. Cahaya Pelangi Media, 2022), Menjadi Jomblo Produktif (Sekolah Menulis Indonesia, 2022). Penulis dapat dihubungi melalui: SMS/Telepon/WA : 081360781116 / 081285742397, Facebook : Try Gunawan Zebua, Instagram : Try Gunawan Zebua, Twitter : Try Gunawan Zebua, Email : trygunawan@rocketmail.com. trygunawan529@gmail.com. trygunawanzebua65@gmail.com. trygunawanzebua75@gmail.com. Akun Kompasiana : Try Gunawan Zebua (Trygu) Catatan: Versi upload: Rabu, 03 Mei 2023

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengapa Kecemasan Menjadi Suatu Hal yang Wajar Terjadi, Terlebih di Masa Kini?

4 Mei 2022   00:29 Diperbarui: 11 Mei 2022   23:34 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mengapa kecemasan itu menjadi suatu hal yang wajar terjadi, terlebih-lebih di masa kini?

Oleh: Trygu (Try Gunawan Zebua)

Gunungsitoli, 04 Mei 2022

Catatan: bagian sub bab dari bab 1 (Pendahuluan) rencana buku kesembilan yang lagi disusun (dengan judul: "Menggagas Konsep Kecemasan Belajar Matematika")

 

            Kecemasan tersebut dialami oleh siapapun tanpa terkecuali, bahkan bayi pun mengalaminya (sudah dijelaskan lebih detail pada tulisan sebelumnya di atas). Kecemasan pada masa kita masih bayi terjadi saat kita masih bayi dan dipisahkan dari orangtua (ibu) kita. Hal tersebut dinyatakan oleh Freud (2002:434), yaitu: bentuk kecemasan pertama muncul saat perpisahan dengan ibu. Hal tersebut dapat kita lihat, saat seorang bayi di gendong ke suatu tempat tertentu atau digendong oleh oranglain, bayi tersebut akan menangis atau meronta-ronta, bahkan menjerit. Jika bisa berbicara, bisa jadi si bayi akan mengatakan bahwa: "kamu siapa dan kenapa kamu mengendong saya, lalu menjauhkan saya dari ibu saya?". Jadi, saat seorang bayi dipisahkan dari seorang ibu, maka bayi tersebut akan mengalami kecemasan. Sehingga dari sejak kita bayi, kita sudah mulai mengalami kecemasan tersebut, apalagi jika kita sudah menjadi remaja, orangtua dan bahkan sampai kita meninggal dunia baru akan berakhir kecemasan tersebut. Itu terjadi karena saat kita meninggal kita tidak bisa berpikir lagi, tidak bisa merasa lagi, tidak bisa menyentuh dan bernafas lagi, dan sebagainya.

            Kecemasan tersebut dialami pada berbagai bidang kehidupan kita, dimana kecemasan yang terjadi dalam bidang atau hal keluarga disebut sebagai kecemasan keluarga, kecemasan yang terjadi dalam bidang atau hal kerja disebut sebagai kecemasan kerja, kecemasan yang terjadi dalam bidang atau hal belajar disebut sebagai kecemasan belajar, dan berbagai bidang atau hal dalam kehidupan kita yang lainnya. Bahkan ada kecemasan yang lebih spesifik atau khusus terjadi dalam bidang tertentu dari yang lebih luas sebelumnya, seperti kecemasan saat belajar matematika statistika disebut sebagai kecemasan belajar matematika statistika, dan lain-lain sebagainya. Sehingga kecemasan tersebut merupakan suatu hal yang wajar terjadi dan menimpa siapapun tanpa terkecuali. Kecemasan merupakan suatu hal yang wajar terjadi pada masa kini, dikatakan oleh Ekawarna (2018:240), dimana Ekawarna mengatakan bahwa: hidup di zaman modern penuh dengan kecemasan. Kecemasan menjadi suatu hal yang wajar terjadi pada masa kini atau di zaman modern ini.

            Kecemasan tersebut menjadi suatu hal yang wajar saja terjadi dalam kehidupan kita, lebih-lebih di zaman modern ini karena seluruh aspek atau bidang dalam kehidupan kita pasti tersentuh oleh kecemasan tersebut. Misalnya dalam kegiatan belajar di sekolah. Di sekolah pasti kita akan mengalami kecemasan, yang kemudian disebut sebagai kecemasan sekolah (karena terjadi di sekolah) atau kecemasan belajar (karena terjadi pada saat atau kondisi spesifik belajar di sekolah). Yang membuat kita mengalami kecemasan di sekolah saat belajar, yaitu: adanya nilai Ketuntasan Minimal atau KKM, dimana setiap pelajaran di sekolah pasti mematok nilai minimal yang harus bisa kita capai supaya bisa dikatakan lulus atau tuntas pada mata pelajaran tersebut. Hal tersebut membuat kita menjadi cemas, dimana kita menjadi khawatir atau gelisah, lebih-lebih saat ujian maupun ulangan, atau mungkin ada hal lain yang menjadi tolak ukur atau indikator penentu berapa besar nilai yang telah kita peroleh untuk dibandingkan dengan nilai minimal tersebut.

            Tetapi jika nilai minimal tersebut tidak diberikan, siswa atau anak-anak di sekolah akan menjadi seenaknya dalam melakukan setiap kegiatan di sekolah. Tidak ada taget atau sasaran ke depannya. Siswa menjadi acuh-tidak acuh dengan proses pembelajaran yang terjadi di sekolah. Tidak ada pendorong atau motivasi siswa dalam belajar. Selain di sekolah, kecemasan juga dapat kita temukan pada dunia bisnis atau disebut sebagai kecemasan bisnis. Pada kegiatan bisnis dalam kehidupan sehari-hari ada saja yang membuat kita mengalami kecemasan. Misalnya masalah harga yang kita berikan murah atau mahal. Jika harga barang yang kita berikan tersebut murah, maka akan banyak yang membeli. Tetapi, jika harga barang yang kita berikan lebih mahal dari pada yang ditawarkan oleh penjual lain, akan menyebabkan kita menjadi sepi pembeli dan bahkan sampai kita menggulung tikar, atau dengan kata lain bangkrut (jika dibiarkan secara terus-menerus).

            Bisa jadi di zaman sekarang, kita memakan untung hanya Rp. 500., maupun hanya Rp. 1.000., Rp. 2.000., saja. Hal tersebut terjadi karena sekarang penjual sudah ada dimana saja, kemudian penjual mencari harga termurah bahkan didatangkan dari daerah lain yang bahkan beda pulau dan Negara. Asal harganya murah, barangnya bagus, cepat sampai dan tidak ada cacat sama sekali. Selain itu, untung yang kita makan murah karena pihak pemerintah, khususnya di bagian perdagangan tidak membatasi dengan tegas mana itu agen dan penjual eceran. Pada masa kini, agen bisa menjual secara langsung kepada pembeli secara eceran, sehingga harga bisa menjadi lebih murah. Dimana agen bisa menjual kepada pembeli sesuai dengan harga penjual eceran maupun lebih rendah sedikit atau sama persis dengan harga yang diberikan kepada pengecer. Sehingga lebih banyak orang membeli kepada agen dan membuat pengecer menjadi makan untung sedikit, bahkan sampai-sampai si pengecer bisa gulung tikar karena bangkrut. Hanya dalam hitungan beberapa hari, bulan, dan bahkan tahun jika dapat bertahan.

            Apalagi diperparah jika pengecer tidak melakukan inovasi dengan menjual produk di media sosial dan memberikan sarana pengantaran sampai ke rumah masing-masing pembeli. Hal tersebut terjadi karena di masa kini, para penjual cenderung menjual secara online sehingga toko-toko fisik menjadi tutup. Selain itu, ada saja penjual yang memberikan ongkos pengiriman ke rumah pembeli dengan harga yang murah dan bahkan gratis, atau dengan kata lain tidak dipungut biaya pengiriman (pengantaran) sama sekali. Kecemasan tersebut terjadi saat pembeli mengatakan bahwa harga barang kita lebih rendah dibandingkan penjual yang lain, kita tidak menjual online dan memberikan pengantaran gratis bagi para pembeli. Kita menjadi khawatir, takut atau gelisah akan nasib dagangan kita kedepannya. Selain dalam bidang sekolah dan bisnis, kecemasan juga dialami oleh orang yang dalam aktivitas atau kegiatan kerja, dimana kecemasan tersebut disebut sebagai kecemasan kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun