Bahau, Malaysia - Dalam era pendidikan yang terus berkembang, pengakuan akan perbedaan individual dalam kelas menjadi semakin penting. Hal ini sejalan dengan pemahaman bahwa setiap peserta didik memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Oleh karenanya perlu adanya metode pembelajaran yang mengutamakan pada pentingnya penguatan dan perkembangan individual anak dalam mengembangkan minat, bakat, dan potensinya. Harapannya pembelajaran diferensiasi dapat menjawab tantangan zaman dan keterbaharuan dalam mengajar peserta didik.
     Â
Program ini bernama KKN-Dik dilaksanakan oleh ALPTK PTMA (Asosiasi Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah) yang dibalut dalam KKN (Kuliah Kerja Nyata) Internasional yang tersebar diberbagai semenanjung Malaysia. Mahasiswa yang mengikuti KKN Internasional pada angkatan 5 ini berjumlah 107 mahasiswa  yang terdiri dari berbagai PTMA di seluruh Indonesia. Selain mahasiswa dosen turut serta mendampingi berjumlah sekitar 21 orang yang juga terdiri dari berbagai PTMA di Indonesia.
Tantangan, Permasalahan, dan Pentingnya Diferensiasi
Era pendidikan modern telah membawa tantangan baru. Setiap peserta didik membawa ke dalam kelasnya latar belakang, gaya belajar, dan tingkat kemampuan yang beragam. Adanya perbedaan dalam kecepatan pemahaman, minat, dan kecakapan peserta didik menuntut suatu metode pembelajaran yang lebih fleksibel dan responsif.
Pentingnya pembelajaran diferensiasi muncul sebagai jawaban terhadap kompleksitas ini. Metode ini memberikan pengajar dan peserta didik alat untuk menyesuaikan pendekatan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kemampuan masing-masing individu. Hal ini bukan hanya tentang memberikan pemahaman yang lebih baik, tetapi juga tentang membentuk peserta didik yang lebih mandiri, kreatif, dan mampu beradaptasi di dunia yang terus berubah.
Dalam pemberian metode atas solusi permasalahan di ICC Al-Anshar Bahau didasarkan pada kebutuhan peserta didik yang berbeda-beda, perbedaan kebutuhan ini memiliki rentang perbedaan yang sangat tajam. Berdasarkan observasi dan interaksi langsung kepada peserta didik di ICC Al-Anshar Bahau. Anak-anak yang bersekolah di ICC Al-Anshar Bahau merupakan anak-anak dengan rentang usia 7-12 tahun didapatkan dengan rincian sebagai berikut satu anak kelas I, tiga anak kelas II, dua anak kelas III. Peserta didik ini pada jam normal di jadwalkan datang pukul 14.00-18.00 Waktu Kuala Lumpur. Namun, dalam kegiatan KKN disana waktu belajar diubah menjadi pukul 10.00-17.00 Waktu Kuala Lumpur.
Berdasarkan fakta tersebut pemberian metode yang sesuai untuk menjawab kompleksitas permasalahan dan pemberian solusi terbaik bagi setiap peserta didik merupakan hal yang utama. Oleh karenanya perlu adanya transformasi pembelajaran yang mengarah kepada bimbingan secara individu setiap anak. Pembelajaran diferensiasi menjadi sangat sesuai dengan permasalahan yang dialami ICC Al-Anshar Bahau.
Pembelajaran diferensiasi menurut Tomlinson (dalam Suwartiningsih, 2021:82) merupakan pembelajaran yang menggabungkan semua perbedaan dalam upaya mendapatkan informasi, membuat ide dan mengekspresikan semua yang di pelajari. Dalam hal ini akan membentuk kelas yang beragam dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam menciptakan, bereksperimen, dan berproses dalam pembelajaran. Dengan begitu belajar akan lebih efektif dan efisien.