Mohon tunggu...
Tryandry
Tryandry Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Positive Thinking!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Sosmed Mendekatkan yang Jauh, Menjauhkan yang Dekat

26 November 2015   12:39 Diperbarui: 26 November 2015   12:46 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TONTON VIDEO INI

Pesatnya perkembangan teknologi merupakan suatu pencapaian positif umat manusia. Dengan teknologi, manusia terbantu dalam melakukan banyak hal. Bahkan seluruh kegiatan manusia kini tak lepas dari peralatan-peralatan teknologi sederhana hingga teknologi tercanggih.

Dari segudang kebaikan yang dibawa teknologi dalam kehidupan manusia, teknologi rupanya membuat manusia menjadi lebih malas. Murah meriahnya kendaraan bermotor membuat manusia malas untuk berjalan, perjalanan kurang dari 500 meter saja harus menggunakan kendaraan bermotor. Cucian hanya beberapa potong saja harus dicuci dengan mesin cuci, dll.

Kekhawatiran yang paling saya takutkan dari teknologi adalah pengaruh smartphone terhadap mental manusia. Jujur, saya juga termasuk orang yang kecanduan gadget, sosial media, dan ngeblog. Gadget menjauhkan kita dari keluarga yang ada didepan mata kita. "Sosial media mendekatkan yang jauh, tapi menjauhkan yang dekat".

Melalui tulisan dan video yang saya lampirkan ini, saya ingin mengajak teman-teman untuk berkomitmen mengurangi penggunaan gadget. Mulailah dari keluarga: saat berkumpul bersama keluarga, jauhkan gadget dari pandangan kita. Atau bisa juga dengan tidak membeli paket internet, selain menghemat, kita juga memperoleh keuntungan terhindar dari penyakit otak yang disebabkan oleh ketagihan terhadap penggunaan smartphone (search di google dampak ketagihan penggunaan gadget).

Tak membeli paket internet mungkin terlalu ekstirim, karena memang internet telah menjadi kebutuhan untuk terhubung dengan keluarga atau rekan kerja kita diseberang kota, pulau atau bahkan negara yang jauh disana. Solusinya kurangilahlah kuota paket internet yang kita gunakan, cara ini dapat melatih kita untuk berfikir dua kali ketika ingin bergadget hore ria. Intinya, gunakanlah internet secukupnya, bukan sesuka hati

Sekarang adalah bulan pertama saya sukses hidup tanpa membeli paket internetan, sebelumnya.. jika gadget saya tak terhubung ke internet, "sayah merasah gelisah luarh biasah pemirsah...". Saya tak lagi memperdulikan COC, Path, saat saya berada diluar kosan/rumah, saya tak lagi memegang gadget, saat berjalan saya tak lagi menggunaka headset (karena emang headsetnya hilang, ada positifnya sih headset gw hilang), tak lagi berjalan dengan menunduk sambil cek Path, Instagram dll.

Tulisanku ini seakan-akan menyalahkan teknologi yah?. Hehe.. bukan, bukan teknologi yang perlu kita salahkan. Kitalah yang harus disalahkan, cara pandang kita, cara kita memanfaatkan teknologi itulah yang harus kita perbaiki. Coba lihat gambar dibawah ini:

Saya tak mengajak teman-teman untuk anti terhadap teknologi, saya hanya ingin mengajak teman-teman untuk mengurangi kecanduan terhadap smartphone yang membuat kita lupa terhadap manusia-manusia disekitar kita. Justru saya sangat menyarankan teman-teman untuk memanfaatkan kemudahan, kemurahan, dan kenyamanan yang ditawarkan oleh teknologi.

Kita bisa memanfaatkan WhatsApp untuk chatting sebagai pengganti SMS yang sangat mahal, kita juga bisa bertatap muka bersama orang terkasih tanpa harus membayar mahal dengan memanfaatkan Skype, dll. Namun ketika orang terdekat, tersayang, saudara, orang tua kita duduk bersama kita.. jauhkanlah gadget. Jangan biarkan "Sosial media mendekatkan yang jauh, tapi malah menjauhkan yang dekat".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun