Prinsip dalam pembuatan biogas ada tiga, yaitu hidrolisis, pengasaman (asidifikasi), dan metanogenesis (Elfiano, et al., 2019). Hidrolisis merupakan proses saat unsur-unsur organik dalam kotoran sapi mengalami perubahan bentuk menjadi unsur yang lebih sederhana. Lalu, pengasaman merupakan proses saat unsur-unsur sederhana tersebut berubah menjadi unsur yang memiliki sifat asam. Terakhir, metanogenik merupakan proses pembetukan gas metana oleh mikroba yang ada di dalam kotoran sapi.
Daftar Pustaka
Elfiano, E., Fadhilah, M. C. & Masdar, M. S., 2019. Sistem Biogas Sebagai Energi Terbarukan   Skala Rumah Tangga dengan Memanfaatkan Limbah Kotoran Burung Puyuh. Journal   Renewable Energy & Mechanics, II(2), pp. 92-98.
Hakim, T. & Anandari, S., 2019. Responsif Bokashi Kotoran Sapi dan POC Bonggol Pisang     Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah. Agrium, XII(2), pp. 102-106.
Nurhilal, M., Purwiyanto & Aji, G. M., 2020. Pengaruh Komposisi dan Waktu Fermentasi Campuran Limbah Industri Tahu dan Kotoran Sapi Terhadap Kandungan Gas Methane      pada Pembangkit Biogas. Jurnal Teknologi Terapan, VI(1), pp. 47-54.
Usman, et al., 2020. Pemanfaatan Kotoran Ternak Sebagai Bahan Pembuatan Biogas. Maspul    Journal of Community Empowerment, I(1), pp. 13-20.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H