Berhubung ada sebuah acara, saya dan Yalang pulang kampung selama empat hari. Cen Tze bertugas menjadi orang tua asuh bagi Betsy, Blackjeans, dan Loreng. Karena sibuknya, kami tak punya waktu untuk menanyakan Cen Tze bagaimana perkembangan anak-anak.
Emapt hari telah berlalu. Saat kami tiba, anak-anak langsung menyambut kami.
Meong… Meong… Meong… begitulah teriakan bahagia mereka. Sungguh anak yang berbakti, hahaha.
Saat kami menghampiri mereka, kami terkejut bukan main. Anak-anak tak selucu dulu. Mereka kurus-kurus dan kotor.
Yalang marah dan segera mencari Cen Tze. Ternyata selama empat hari, Cen Tze lembur di kantor dan tak ada waktu mengurusi anak-anak.
Pelan-pelan Betsy mendekati Yalang, meong meong minta makan dan gendong. Tapi Yalang segera mengusirnya. Hal yang sama terjadi pada Blackjeans yang juga tak diacuhkan ketika mendekati Cen Tze. Loreng anteng-anteng saja karena dari dulu sudah hidup mandiri (karena sang ibu menelantarkannya).
Sering kali kami bergumam, “Ya ampun nak, kalian mengapa jadi jelek begini…”
Setelah melihat kejadian ini, saya mulai berpikir apakah kasih sayang hanya sebatas fisik? Kebanyakan…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H