Mohon tunggu...
Yoshua Reynaldo
Yoshua Reynaldo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang : Kristen, Filsuf Stoa amatir, penikmat sejarah era tengah dan modern, dan manusia yang terbiasa menganalisis dan kritis pada banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Malaysia dan Budaya Indonesia

6 Juli 2014   05:07 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:18 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya kemarin berkunjung ke Kuala Lumpur, Malaysia, dan berbicara dengan supir taksi di sana. Kebetulan, dia adalah seorang Melayu, dan saya berbincang-bincang banyak hal mengenai rumpun budaya Malaysia. Saya bertanya dia orang apa? Ternyata dia bukan Melayu 100%.

Dia berasal dari Indonesia - Sulawesi tepatnya, Bone. Bapaknya keturunan Sulawesi, sementara Mamanya melayu malaysia.

Di tempat itu, saya bicarakan hal yang sensi juga : Budaya Indonesia yang 'dicaplok' malaysia. Tapi benarkah Malaysia itu 'mencaplok' Budaya Indonesia? Dulu saya berpikiran begitu, tapi sekarang jujurnya, saya mulai mengatakan, itu tidak benar.

Di taksi itu, dia menjelaskan bahwa Sultan (pemimpin negara bagian Malaysia), memiliki rumpun Melayu, yang sama dengan etnisitas Indonesia. Di situ dia juga menjelaskan, kalau Sultan-sultan itu memiliki rumpun yang bisa ditrace ke Suku Indonesia, yang menarik, dia mengatakan salah satu Sultannya adalah Jawa (rumpun Jawa). Jujur saja saya langsung dapat idea soal budaya Indonesia yang diklaim Malaysia itu.

Sebelum anda ngambek dan ngajak perang Malaysia, perlu dicek dan ricek juga kapan Budaya Indonesia itu terbentuk? Bukan rahasia, kalau Majapahit dahulu menguasai Indonesia DAN Malaysia. Bisa saja memang budaya tersebut sebelum atau masa Majapahit. Karena setahu saya, setelah Kerajaan Islam datang, budaya yang dipakai berbeda saat kerjaan Buddha/Hindu seperti Keris dan lainnya.

Lagipula, sebenarnya ada budaya lain yang dipakai di Negara lain yang menjadi budaya Indonesia, contohnya : Baju Koko, Bedug, dan Ketupat.

Ketupat, apa anda kira itu budaya Indonesia atau Islamik? tentu tidak. Itu adalah praktisi anyaman orang-orang bumiputera (Native)  Asia tenggara, dan digunakan hingga daerah Filipina.

Jadi saya, tanpa mengkhianati negara saya sendiri, mengatakan belum tentu salah Malaysia mengklaim budaya Indonesia itu.

Neo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun