Banyak banget pertanyaan yang aku dapat.
Kenapa kok cepet-cepet nikah?
Apa tidak mau berkarir dulu supaya suatu saat bisa sukses?
Emang kamu siap nikah di usia segitu?
Justru, dengan menikah bagiku menjadi semangat tersendiri untuk mulai berkarir sesuai passion, termasuk semangat kuliah. Aku dan suami pun percaya, Allah Maha Kuasa, selama kita berusaha apalagi secara bersama-sama, InsyaAllah, Allah swt permudah dan berkahi rezeki kita.
Waktu itu, aku pernah targetkan menikah di usia 24 tahun.
Tapi Qadarullah, aku menikah di usia 18 tahun dan itu kemauan aku sendiri untuk melangkah. Dan itu sudah aku pikirkan sejak kelas 1 aliyah. Dan di usia segitu, aku masih harus banyak-banyak belajar. Disamping pemahaman agama dasar, hal lain seperti mampu hidup mandiri meskipun masih dibimbing orang tua secara perlahan, dalam hal memasak, mencuci, dll.
Seperti halnya membuat target kapan kamu harus lulus pendidikan, karir sukses, menikah juga harus kamu targetkan. Karena secara tidak langsung itu akan menjadi stimulus untuk kamu lebih semangat belajar dan menyelami ilmu pernikahan sebelum akhirnya memutuskan kapan akan menikah.
Memang, menikah itu tidak perlu siap segalanya.
Misal, gak bisa masak. Sebenarnya itu bukan syarat sah menikah. Gak bisa masak juga masih bisa menikah dan bisa belajar setelah menikah. Namun, jika kita targetkan kapan kita akan menikah, maka kamu akan mempersiapkan semuanya sebelum menikah. Selain belajar agama, kamu juga bisa belajar memasak dan membiasakan memgerjakan pekerjaan rumah. Alhasil, kamu sudah lebih siap dahulu hidup mandiri sebelum menikah. Lebih enak bukan?
Tentunya itu akan mempermudah kehidupan sehari-harimu selama menjadi istri yang berbakti kepada suami. Itulah kenapa target "umur berapa kamu akan menikah?" harus dipersiapkan. Perihal sesuai target atau tidak, itu sudah kuasa Allah swt.