Di zaman modern saat ini, gaya hidup anak muda sering kali dipengaruhi oleh kemudahan akses terhadap makanan cepat saji, camilan manis, serta minuman manis yang tersedia di mana-mana. Tanpa disadari, konsumsi berlebihan gula dan garam dalam kehidupan sehari-hari telah menjadi kebiasaan yang meresahkan dan dapat berimbas pada kesehatan. Gula dan garam, dua bahan yang umumnya dianggap sebagai penyedap rasa, ternyata memiliki dampak buruk bagi kesehatan pemuda, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan. Menurut data WHO pada tahun 2021 Indonesia berada di urutan kelima negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia, dengan 19,5 juta penderita dan akan terus meningkat. Diperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia bisa mencapai 28,57 juta jiwa pada tahun 2045
1. Gula: simanis musuh yang tersembunyi dalam makanan dan minuman.
Pengonsumsian gula dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan peningkatan risiko obesitas, diabetes tipe 2, serta masalah gigi. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), konsumsi gula tambahan sebaiknya tidak melebihi 10% dari total kalori harian, namun banyak pemuda yang sering kali melampaui batas ini, terutama dengan kebiasaan mengonsumsi minuman manis dan camilan tinggi gula.
Kelebihan konsumsi gula dapat menyebabkan lonjakan kadar glukosa dalam darah, yang kemudian mengarah pada peningkatan kadar insulin dalam tubuh. Hal ini, dalam jangka panjang, dapat menyebabkan resistensi insulin dan berujung pada diabetes tipe 2. Selain itu, konsumsi gula yang tinggi juga berkontribusi pada peningkatan kadar trigliserida, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung
 2. Garam: penyebab masalah kardiovaskular yang sering diabaikan
Sama halnya dengan gula, konsumsi garam yang berlebihan juga sangat memengaruhi kesehatan pemuda. Garam, terutama natrium yang terkandung di dalamnya, memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh. Namun, konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti hipertensi (tekanan darah tinggi), stroke, dan penyakit jantung. Hipertensi adalah salah satu penyakit kardiovaskular yang banyak ditemukan pada orang dewasa muda yang terbiasa mengonsumsi makanan cepat saji, makanan olahan, dan camilan yang mengandung kadar garam tinggi.
Salah satu masalah utama terkait konsumsi garam berlebihan adalah meningkatnya tekanan darah, yang dapat membebani kerja jantung. Data dari American Heart Association menunjukkan bahwa mayoritas pemuda mengonsumsi garam jauh melebihi batas yang disarankan hal ini menciptakan kondisi yang tidak sehat bagi pembuluh darah dan meningkatkan kemungkinan penyumbatan pada arteri, yang bisa memicu serangan jantung atau stroke.
3. lalu apa yang bisa kita lakukan?
Seperti yang kita tahu, bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Mencegah diabetes  bisa dilakukan dengan:
- menerapkan pola hidup sehat. sebaiknya hindari makanan yang mengandung banyak gula dan perbanyak konsumsi makanan tinggi serat, rendah lemak, dan rendah kalori. Makanlah dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Selain bisa menjaga kadar gula darah, makanan-makanan tersebut juga membantu untuk mencapai berat badan ideal.
- Lalu diimbangi dengan berolahraga minimal 30 menit setiap hari. Olahraga seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
- Menghentikan Kebiasaan Merokok. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa penyakit diabetes tipe 2 banyak dialami oleh perokok. Jika seseorang aktif merokok,Ia memiliki risiko diabetes lebih tinggi sebesar 44% daripada yang bukan perokok. Risiko tersebut dapat meningkat sebesar 61% apabila konsumsi rokok mencapai lebih dari 20 batang per hari. Jadi, jika Anda aktif merokok, maka cara mencegah diabetes paling ampuh adalah dengan menghentikan kebiasaan tersebut. Tidak hanya itu, penelitian juga menunjukkan bawah pengguna rokok elektrik berpotensi mengalami peningkatan kadar gula darah sehingga masuk ke dalam kelompok prediabetes.
- Rajin Minum Air Putih.Cara mencegah diabetes di usia muda juga bisa dimulai dengan menghindari minuman manis. Hal ini mengacu pada risiko diabetes tipe 2 dan diabetes autoimun yang bisa menyerang orang dewasa akibat mengonsumsi minuman manis berlebihan. Untuk mengatasinya, mulailah membiasakan minum air putih. Jika dibandingkan minuman berkadar gula, air putih dapat meningkatkan hidrasi tubuh secara lebih baik serta menurunkan kadar gula dalam tubuh. Sehingga bermanfaat untuk fungsi ginjal dan juga sel-sel tubuh.
Diabetes memang menakutkan tetapi kamu punya kuasa untuk mengendalikannya. Maka dari itu mari kita mulai lembaran baru dengan mungubah pola hidup untuk lebih sehat lagi. Ingatlah perubahan kecil yang kamu lakukan hari ini akan berdampak bresar di kehidupanmu kedepan. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Dengan pola hidup sehat, edukasi yang tepat dan dukungan dari lingkungan sekitar, kita dapat melawan ancaman diabetes. Ayo mulai sekarang jadikan kesehatanmu sebagai prioritas!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H