Mohon tunggu...
Truly Okto Hasudungan Purba
Truly Okto Hasudungan Purba Mohon Tunggu... -

Percaya idealis adalah hak semua orang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Unika Santo Thomas Menuju World Class University, Harga Mati

16 Agustus 2012   07:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:41 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

RABU (15/8/2012) siang, susunan angka di jam Casio di pergelangan tangan kiri saya membentuk angka 14.00.15. Sepertinya saya terlalu cepat masuk ke kantor hari itu. Selama bulan Ramadan, kantor memundurkan jam masuk bagian redaksi, dari semula pukul 15.00 menjadi pukul 16.00 WIB.

Seperti biasa, aktivitas rutin begitu tiba di ruangan kerja saya di lantai 4 adalah memelototi enam media cetak lokal terbitan Medan dan dua media cetak nasional terbitan Jakarta. Saya melihat berita-berita yang diterbitkan delapan media cetak tersebut dan membandingkannya dengan berita-berita yang terbit di media tempat saya bekerja, Tribun Medan.

Habis “melalap” delapan media cetak lokal dan nasional, tangan saya beralih membolak-balik lembaran koran Tribun Medan. Saat tiba di halaman 14 (Smart Communities), mata saya membaca headline yang berjudul “Unika Menuju Kampus Kelas Dunia”. Seketika, mata saya “memerintah” tangan kanan saya untuk tetap bertahan di halaman 14. Saya baca kalimat demi kalimat di berita tersebut, sampai tuntas.

Komentar saya? Hanya satu kata “unpredictable”. Bagi saya, ini tekad luar biasa dari civitas akademika Unika Santo Thomas Medan, almamater tempat saya menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Manajemen sejak September 1998 hingga Juni 2003. Tak sekadar luar biasa, tekad menjadi Kampus Kelas Dunia (World Class University/WCU) ini juga tak terduga sebelumnya. Selama mengenal Unika Santo Thomas hingga saat ini, saya pribadi mungkin sudah bisa menduga tekad Unika Santo Thomas seperti: meningkatkan jumlah mahasiswa baru setiap tahunnya, menambah fakultas baru, memperbaiki akreditasi, peningkatan kualitas staf pengajar dan pegawai ataupun peningkatan mutu akademik yang berbasis kompetensi.

Tapi sekali ini tekad menjadi WCU tak bisa saya baca. Saya sama sekali tak dapat menduganya. Tapi apapun hal yang mendasari, seberapa banyak pro kontra di dalamnya dan seperti apa dukungan semua civitas akademika di Unika Santo Thomas, maka saya harus menghargainya. Sebagai alumni, sebisa mungkin, saya juga berusaha untuk bisa berkontribusi di dalam tekad tersebut.

Hanya USU, WCU dari Sumut

DI dunia, dikenal beberapa lembaga independen dan kompeten yang melakukan pemeringkatan WCU, misalnya: THE-QS, ARWU, HWWACT, dan Webometrics. Dari empat lembaga ini, lembaga yang cukup sering mempublikasikan hasil pemeringkatannya adalah Webometrics.

Peringkat Webometrics edisi Juli 2012 baru saja dirilis Senin, 30 Juli 2012. Webometrics melakukan pemeringkatan terhadap lebih dari 20 ribu Perguruan Tinggi (PT) di seluruh dunia. Jumlah PT di Indonesia yang masuk pemeringkatan edisi Juli 2012 berjumlah 361 PT atau meningkat dibandingkan edisi Januari sebanyak 352 PT.

Ada 50 PT Indonesia yang masuk ranking. Namun untuk posisi 10 besar, ditempati Universitas Gadjah Mada (peringkat 1 Indonesia/379 dunia), Universitas Indonesia  (peringkat 2 Indonesia/507 dunia), Institut Teknologi Bandung (peringkat 3 Indonesia/568 dunia), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (peringkat 4 Indonesia/582 dunia), Universitas Pendidikan Indonesia (peringkat 5 Indonesia/630 dunia), Universitas Gunadarma (peringkat 6 Indonesia/740 dunia), Institut Pertanian Bogor (peringkat 7 Indonesia/764 dunia), Universitas Brawijaya (peringkat 8 Indonesia/837 dunia), Universitas Sebelas Maret (peringkat 9/883 dunia) dan Universitas Diponegoro (peringkat 10 Indonesia/948 dunia). Sedangkan di peringkat 50 atau 3.725 dunia ditempati Universitas Negeri Padang.

Dari posisi 10 besar, satu-satunya kampus swasta yang mampu menyodok dominasi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) adalah Universitas Gunadarma (UG) Jakarta. Di Metro TV lah, kampus tempat penyanyi dangdut Ayu Ting-Ting ini sering ditayangkan.

Bagaimana dengan kampus-kampus dari Sumatera Utara? Dari 50 kampus PTN dan PTS yang masuk beringkat, hanya kampus Universitas Sumatera Utara (USU) di Sumut yang berhasil menembus 50 besar dan berada di peringkat 29 Indonesia atau 1.853 dunia. Bahkan posisi USU masih di bawah tiga PTN lainnya di Sumatera. Yakni: Universitas Sriwijaya Palembang (peringkat 14 Indonesia/1.263 dunia), Universitas Andalas Padang (peringkat 27 Indonesia/1.751) dan Universitas Lampung (peringkat 28 Indonesia/1.765 dunia).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun