Mohon tunggu...
Truly Andrianty
Truly Andrianty Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa jurusan Industri Pariwisata yang senang berpetualang dengan mencari pengalaman dimanapun dan kapanpun waktunya. Tertarik dibidang Seni dan Kreatifitas.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Korea Fever: Pergeseran Trend Masyarakat dalam Menyambut Budaya Korea yang Semakin Populer

26 Februari 2023   22:05 Diperbarui: 26 Februari 2023   22:13 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa tahun terakhir, Korea Selatan semakin populer dan menarik perhatian internasional. Ini sebagian besar karena pengaruh budayanya yang berkembang di berbagai belahan dunia. Mode ini sering disebut "Demam Korea" atau "Gelombang Hallyu".

Musik, drama televisi, makanan, dan mode adalah aspek budaya pop Korea yang paling terkenal. Banyak band Korea Selatan, termasuk BTS, BLACKPINK, EXO, dan TWICE, telah mencari ketenaran global dalam beberapa tahun terakhir. Grup musik ini mampu menarik perhatian penggemar di seluruh dunia dan bahkan memenangkan penghargaan internasional. Drama Korea, dengan plot yang menarik dan kualitas produksi yang bagus, terus mendapatkan popularitas di Amerika Serikat. Bahkan masakan Korea seperti kimchi, bibimbap, dan samgyeopsal telah mendapatkan popularitas di seluruh dunia.

Perkembangan tren masyarakat yang berkaitan dengan budaya Korea dapat diamati dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Salah satu dampak yang paling terlihat adalah meningkatnya minat masyarakat untuk belajar bahasa Korea. Banyak orang belajar bahasa Korea untuk menikmati drama televisi dan musik, serta untuk memperluas pilihan karir mereka. Banyak perguruan tinggi juga menawarkan program pertukaran pelajar ke Korea Selatan, memungkinkan siswa untuk memperoleh pengetahuan langsung tentang budaya dan bahasa Korea.

Selain itu, maraknya restoran dan kafe Korea di seluruh dunia menunjukkan bahwa makanan dan minuman Korea menjadi populer di kalangan masyarakat internasional. Banyak orang yang ternyata mengikuti tren fashion Korea seperti pakaian oversized dan potongan rambut K-Pop.

Namun, seiring dengan meningkatnya popularitasnya, begitu pula pengaruh negatif dari pergeseran norma budaya tentang budaya Korea. Overconsumption atau konsumsi berlebihan adalah salah satunya. Ini dapat menyebabkan masalah kesehatan. Banyak orang yang kecanduan drama Korea atau musik K-Pop, meski itu berarti lupa tidur atau bekerja untuk menonton atau mendengarkannya. Ini dapat mengakibatkan masalah kesehatan seperti kelelahan, sulit tidur, dan masalah kesehatan mental.

Di sisi lain, beberapa orang percaya bahwa pergeseran kecenderungan masyarakat yang berkaitan dengan budaya Korea mungkin bermanfaat, khususnya dalam hal meningkatkan pemahaman antar budaya dan kerjasama internasional. Dalam situasi ini, Korea Selatan dapat menjadi pemimpin dalam mempromosikan perdamaian dan persahabatan internasional melalui budaya popnya. Secara keseluruhan, Demam Korea, juga dikenal sebagai Gelombang Hallyu, menunjukkan bahwa budaya Korea semakin dikenal dan dicintai oleh penduduk internasional. Meski berdampak kurang baik untuk budaya Indonesia yang semakin ditinggalkan. 

Pergeseran trend masyarakat dalam menyambut budaya Korea juga terlihat dari semakin banyaknya festival budaya Korea yang diselenggarakan di Indonesia. Festival-festival seperti "Korea Festival" dan "Korea Indonesia Film Festival" semakin populer di Indonesia. Festival-festival ini menampilkan berbagai aspek budaya Korea seperti musik, tari, fashion, dan makanan. 

Dengan semakin populernya budaya Korea, terjadi pergeseran trend masyarakat dalam menyambut dan mengadopsi budaya Korea. Banyak orang yang mulai terbuka dan tertarik untuk belajar tentang budaya Korea, bahkan mencoba untuk mempelajari bahasa Korea. Hal ini menunjukkan bahwa budaya Korea semakin dihargai dan diakui oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Untuk itu, kita harus tetap sadar dalam menjaga budaya kita tetap lestari dan tidak terpengaruh budaya luar termasuk budaya korea tersebut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun