Mohon tunggu...
Money

Peluang Usaha: Bermodalkan Kreativitas Bapak Hartono Sukses Dalam Berbisnis Tas

7 Juli 2018   21:45 Diperbarui: 7 Juli 2018   21:57 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikenal sebagai industri tas di Tanggulangin Sidoarjo. Siapa sangka indrustri yang cukup terkenal di sidoarjo berasal dari pengerajin tas rumahan atau sering di kenal dengan home indrustri. Tas ini merupakan produk kerajinan tangan yang terbuat dari kulit. Home industri tersebut saat ini memiliki potensi kemajuan dan keuntungan yang signifikan.

Di Jawa Timur sendiri terdapat berbagai macam jenis usaha, salah satu usaha yang terkenal adalah pengerajin tas Tanggulangin. Meski di daerah tanggulangin, Sidoarjo sendiri sudah banyak pengusaha yang memproduksi tas, namun bersama sang istri tercinta dan dua karyawannya Hartono tidak pernah kehabisan cara untuk membuat desain tas kulit tersebut.

Berwal dari ketertarikan dengan dunia home indrustri serta kepeduliaannya terhadap pengangguran yang saat ini menyebar di Sidoarjo, dan dengan adanya MEA ( masyarakat ekonomi asia ) menyebabkan banyaknya perusahaan besar melakukan pemecatan kepada karyawannya. Dari sana banyak orang menjadi pengangguran dan memilih mendirikan usaha. Salah satunya adalah Bapak Hartono Dwi Cahyo yaitu pengerajin tas dan dompet. Banyak orang yang mengikuti  langkah pria 40 tahun tersebut. Hartono saat ini menekuni pekerjaanya di bantu istri dan dua karyawannya, Hartono mampu meningkatkan penghasilan serta menjadi pemasok tas di toko besar yang ada di Tanggulangin, Sidoarjo.

Dari usahanya tersebut hartono mampu meraup pundi-pundi rupiah yang cukup menggiurkan, hal ini menggugah banyak warga sekitar yang mengikuti langkahnya, Hartono setiap bulannya mampu meraup untung sebesar Rp. 7.000.000.00, itu adalah penghasilan bersih dan sudah termasuk gaji dua karyawannya. Hasil tersebut jauh lebih besar dibandingkan upahnya di waktu menjadi seorang karyawan. Hal ini merupakan berkah tersendiri bagi Hartono dan keluarganya. "Saya sangat senang bisa mempunyai usaha sendiri dan bisa membuka peluang kepada orang banyak",ujarnya secara singkat.

Sampai saat ini Hartono mampu memproduksi setidaknya lima ratus tas setiap bulannya, itupun belum termasuk pemasok dari warga sekitarnya. Meskipun Hartono tidak memiliki toko sendiri, Hartono mampu bersaing dengan home indrustri lainnya, produk yang inovatif dan berbeda dengan lainnya menjadi keuntungan dan keunggulan tersendiri baginya. Dari hasil tangan dinginnya karya hartono di lirik pengusaha besar di Jakarta. Dengan keunikan produknya pengusaha tersebut ingin memasok produk tersebut untuk di jual di pasar Indonesia.

Hal ini semakin memicu semangatnya , saya sangat bersyukur produk saya di lirik banyak pengusaha besar " singkatnya. Hartono juga mengajarkan kepada warga sekitar gimana cara memproduksi tas dan dompet yang menarik, kesuksesan yang diraih Hartono tidak membuatnya pelit ilmu, selama saya bisa memambantu dan menghasilkan bagi orang banyak kenapa harus pelit ilmu" lanjutnya.

Pengalaman adalah guru paling berharga dalam kehidupan. Demikian juga dalam berbisnis. Beberapa pengalaman yang diperoleh Bapak Hartono Dwi Cahyo ketika menjalani sejumlah bisnis memberinya pelajaran untuk meniti kesuksesannya. Ada tiga kunci yang terus Bapak Hartono pegang untuk meraih keberhasilan: fokus, terus belajar, dan tekun.

Oleh : Tri Putri Agustin (mahasiswa ilmu komunikasi, universitas muhammadiyah sidoarjo)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun