Mohon tunggu...
Tyan Raka Pratyastama
Tyan Raka Pratyastama Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa yang sedang berusaha berdikari

Masih belajar meriset dan menuangkan opini

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Patriarki Masih Berlakukah?

2 November 2020   16:40 Diperbarui: 2 November 2020   16:50 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Disektor ekonomi pun dapat dilihat tidak banyak terjadi patriarki yang terjadi di sektor publik. Perempuan yang memiliki hak sama dengan laki-laki. 

Walaupun berdasarkan data TPAK laki-laki masih unggul dalam sektor publik dimana laki-laki pada Agustus 2018 memiliki 82,69 dan perempuan 51,88 namun jika dilihat dari peningkatannya laki-laki hanya naik 0,18 sedangkan perempuan 0,99 yang ini menurut saya juga dapat disimpulkan bahwa derajat perempuan mulai mengejar laki-laki dan patriarki di era modern ini mulai tidak terlihat. 

Di sistem manajemen pun perempuan memegang kendali sehingga pendapatan laki-laki menjadi pendapatan perempuan dan laki-laki hanya bisa meminta sedikit dari hasil jerih payahnya. Dari hal ini saya berpikir apakah masih ada kekuasaan laki-laki yang adi kuasa?. Karena memang kasus perbudakan cinta yang di lakukan oleh perempuan pada era ini hingga sekarang masih sangat banyak dan ini membuktikan bahwa patriarki ada tapi tak se adi kuasa sebelumnya.

Apakah saya setuju dengan patriarki? Jika ditanya demikian saya tentu saja menjawab tidak setuju dan tidak akan setuju karena memang adanya patriarki menyengsarakan kaum hawa. Sehingga laki-laki memiliki kuasa lebih untuk mengatur hidup perempuan dan ini menurut saya juga salah. 

Namun yang saya inginkan ada sebuah keseteraan gender dimana derajat perempuan dan laki-laki itu sama. Namun saya juga tidak setuju jika seorang perempuan memperbudak laki-laki agar menuruti apa maunya. Karena dalam sebuah hubungan harus saling mencintai tidak ada yang memperbudak ataupun diperbudak. Sehingga jika ditanya bagaimana pendapat saya tentang patriarki itulah jawabnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun