Mohon tunggu...
Situbondo Media Network
Situbondo Media Network Mohon Tunggu... Lainnya - Jurnalis

Content Writer dan Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Nature

Review Teknologi Pangan Terbaru: Inovasi di Bidang Pertanian Vertikal

31 Oktober 2023   22:22 Diperbarui: 31 Oktober 2023   22:26 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertanian Vertikal (istockphoto)

Dalam upaya mengatasi tantangan global seperti populasi yang terus bertambah dan lahan pertanian yang terbatas, teknologi pangan terbaru melahirkan inovasi di bidang pertanian vertikal. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam mengenai kelebihan, kekurangan, dan perbandingan teknologi pertanian vertikal ini dengan metode pertanian konvensional dan hidroponik.

Review Teknologi Pangan Terbaru: Inovasi di Bidang Pertanian Vertikal

1. Konsep Pertanian Vertikal

Pertanian vertikal adalah metode bercocok tanam yang memanfaatkan ruang vertikal dengan menumpuk lapisan tanaman secara tertata. Teknologi ini memanfaatkan perangkat pencahayaan buatan, irigasi otomatis, dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Keuntungan utama pertanian vertikal adalah efisiensi penggunaan lahan yang tinggi, tanaman dapat ditanam sepanjang tahun tanpa tergantung pada musim, dan kurangnya ketergantungan pada faktor cuaca. Metode ini memungkinkan produksi makanan di daerah perkotaan dan minim menghasilkan limbah.


2. Kelebihan Pertanian Vertikal

a) Efisiensi Lahan: Dalam sistem pertanian vertikal, lapisan tanaman ditumpuk secara vertikal, memungkinkan produksi makanan yang lebih banyak dalam ruang yang terbatas dibandingkan dengan metode pertanian konvensional.

b) Hemat Air: Sistem irigasi yang didesain secara otomatis dalam pertanian vertikal meminimalkan kebocoran air dan menghasilkan efisiensi penggunaan air yang lebih tinggi dibandingkan dengan irigasi konvensional.

c) Produksi Tahunan: Dengan penggunaan lampu buatan dan suhu serta kondisi yang dikontrol, pertanian vertikal memungkinkan produksi makanan sepanjang tahun yang tidak tergantung pada musim.

d) Pengurangan Penggunaan Pestisida: Pertanian vertikal dapat mengurangi penggunaan pestisida karena tidak terjadi pertumbuhan gulma yang signifikan, dan lingkungan yang terkontrol membatasi penyakit dan hama.


3. Kekurangan Pertanian Vertikal

a) Biaya Pendirian: Pendirian pertanian vertikal membutuhkan investasi awal yang signifikan untuk pengadaan perangkat pencahayaan, sistem irigasi, dan pemantauan lingkungan.

b) Batasan Jenis Tanaman: Beberapa tanaman yang membutuhkan ruang yang luas atau memiliki akar yang dalam mungkin memiliki kesulitan untuk dibudidayakan secara vertikal.

c) Konsumsi Energi: Penggunaan perangkat pencahayaan buatan dan sistem pengatur suhu yang konstan membutuhkan penggunaan energi yang lebih tinggi.


Perbandingan dengan Metode Lain

- Dibandingkan dengan metode pertanian konvensional, pertanian vertikal menggunakan lahan yang lebih sedikit dan memungkinkan produksi makanan yang lebih tinggi dalam wilayah perkotaan.
- Pertanian vertikal dapat dibandingkan dengan metode hidroponik dalam hal efisiensi penggunaan air dan produksi sepanjang tahun. Namun, pertanian vertikal membutuhkan ruang vertikal yang lebih sedikit dan memiliki tantangan yang lebih kompleks dalam pengaturan pencahayaan dan suhu lingkungan.


Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun