Mohon tunggu...
Agung Budi Santoso
Agung Budi Santoso Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan teknik dan penulis lepas tinggal di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

Engineering consultant, content creator, and traveler.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

PJU dengan Tenaga Surya

13 Januari 2014   18:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:52 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13896121251525888804

Sumber foto

PJU atau lebih dikenal sebagai penerangan jalan umum merupakan aset pemerintah kota atau kabupaten. Pengelolaannya menjadi tanggung jawab dinas penerangan dan reklame. Saat ini masih terjadi salah paham di masyarakat awam. Maraknya PJU liar terkadang menjadi permasalahan tersendiri bagi PT. PLN (Persero). Masyarakat yang belum tahu merasa sudah bayar pajak penerangan jalan lewat tagihan rekening listrik. Sehingga kadang seenaknya saja membangun PJU sendiri di lingkungan jalan dekat rumahnya.

Masalah ini sebenarnya sepele, asal mereka bersedia lapor ke dinas terkait untuk di data maka tidak akan terjadi salah paham antara Pemkot/Pemkab dengan PT. PLN (Persero). Yang jelas setiap PJU yang disambung ke jala-jala PLN di luar bukan dari instalasi rumah tangga wajib untuk di data. Untuk selanjutnya mekanisme pembayaran menjadi tanggung jawab Pemkot/Pemkab.

Namun saat ini nampaknya Pemkot/Pemkab memiliki solusi sendiri. Ya, dengan mengembangkan jaringan PJU yang mendapat suplai listrik dari sinar matahari. Sebagai contoh Pemkab Batang mengembangkan jaringan PJU dengan tenaga surya alias tidak tergantung oleh PT. PLN (Persero). Membangun jaringan PJU secara independen dan tidak mengambil listrik dari PLN memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tapi untuk jangka panjang beda pendapat soal tagihan listrik menjadi selesai.

PLN tidak akan menanyakan tagihan listrik ke Pemkot atau Pemkab setempat. Pasalnya tenaga surya melimpah di negara kita yang terletak di khatulistiwa. Listrik dari PLN tidak mengalir di jaringan PJU berbasis tenaga surya. Pemanfaatan tenaga surya oleh Pemkot/Pemkab merupakan terobosan yang bagus. Namun saat ini masih terkesan mahal. Jadi tidak semua ruas jalan diterangi oleh PJU berbasis tenaga surya.

Pemasangan PJU berbasis tenaga surya memang cocok dipasang di jalan yang belum ada jaringan listrik dari PLN. Sehingga PLN juga tidak kerepotan harus membangun jaringan listrik baru. Untuk di jalan lingkar yang baru dibangun misalnya. Sekarang pada umumnya seudah menggunakan PJU berbasis tenaga surya. Walau investasi awal mahal tapi jangka panjangnya untuk kebutuhan akan PJU sudah tidak tergantung kepada jaringan listrik milik PLN. Tenaga surya menjadi primadona PJU berbasis solar cell.

Solusi ini diambil mungkin untuk mencari jalan tengah antara Pemkab/Pemkot dengan PT. PLN(Persero). Dan bagi warga yang ingin memasang PJU yang disambung ke jaringan listrik PLN memang sudah sewajarnya disampaikan ke dinas penerangan jalan di Pemkot/Pemkab setempat. Untuk jangka panjang PJU berbasis tenaga surya pasti akan semakin populer jika harga per unitnya semakin murah. Nah, sekarang memang tergantung dari kebijakan Pemkot/Pemkab setempat. Mau pakai listrik dari PLN atau PJU berbasis tenaga surya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun