Mohon tunggu...
Agung Budi Santoso
Agung Budi Santoso Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan teknik dan penulis lepas tinggal di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

Engineering consultant, content creator, and traveler.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Menulis karena Imbalan

11 Januari 2015   21:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:21 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua orang tahu bahwa menulis di K tidak mendapatkan imbalan berupa uang. Lalu mengapa masih tetap saja menulis di K ? Jika pertanyaan ini dilontarkan ke kompasianer tentu akan menuai beragam jawaban. Yang jelas menulis di K memang memiliki taste tersendiri. Dengan semangat share and connecting menulis di K dapat menyalurkan uneg-uneg atau hasrat menulis kita yang kadang butuh penyaluran. Dan Kompasiana adalah tempat yang tepat.

Penulis sendiri kadang menjumpai yang namanya writing block jika niat menulis hanyalah ingin mendapatkan imbalan berupa uang. Namun jika menulis itu diibaratkan seperti makan dan minum tentu tanpa disuruh pun akan lancar menulis. Terlepas tulisan itu berbobot atau tidak. Jika seorang sudah menemukan passion untuk menulis pasti tangan rasanya gatal jika tidak bermain-main dengan huruf alfabet dan keyboard QWERTY. Memang menulis di K dibutuhkan uang untuk koneksi ke internet. Lalu bagaimana jika keadaan kantong lagi tidak bersahabat ? Ya, alternatifnya menulislah secara off-line. Walau kantong lagi kempes usahakan tetap menulis. Karena tulisan itu juga sebuah karya bagi seorang penulis, hampir mirip dengan seorang pelukis yang masih tetap saja melukis karena ia masih ingin tetap berkarya.

Jika kita tertarik terhadap dunia fiksi teruslah berkarya lewat puisi, cerpen atau novel. Memang tulisan tersebut jika belum sempat untuk dipublikasikan simpan lah dulu di hard disk komputer atau media penyimpan lainnya. Jika kita memandang perlu untuk di-publish, maka publikasikanlah tulisan tersebut secara elektronik atau dikirim ke media cetak atau penerbit. Kalau di-publish di K memang tidak mendapat imbalan tapi itung-itung kita sudah bisa berbagi tulisan walau hanya sebatas 70 kata.

Dan jujur saja siapa sih yang tidak mau uang ? Saya sendiri menulis di K memperoleh manfaat berupa pertemanan antar sesama kompasianer. Sebagai contoh Mbak Maria Margaretha, ia seorang kompasianer muda yang aktif menulis dan sudah menerbitkan buku. Mbak Maria merupakan teman penulis di Kompasiana. Dan penulis sudah 2 kali kopi darat dan diberi hadiah 2 buku. Pengin sih menerbitkan buku secara indie atau dikirim ke penerbit. Namun kesempatan itu belum ada. Karena saya merasa masih dalam taraf belajar menulis. Menulis di K sudah 1 tahun lebih dan tiap bulan gak pernah absen.

Walau di akhir tahun 2014 produktifitas artikel saya tidak terlalu banyak yang jelas masih tetap ada artikel saya di K, walaupun 1 artikel per bulan. Itu dikarenakan mood atau passion menulis saya lagi drop. Kadang kalau lagi menemukan writing block juga agak lama absen nulis. Yang jelas di tahun 2015 penulis bertekad akan tetap menulis baik off-line atau pun on-line.

Berharap rejeki dari menulis adalah impian saya. Namun jikalau belum tercapai tak apa lah. Yang jelas passion menulis tidak boleh surut sama sekali. Jika sampai tidak menulis berarti sama halnya saya berhenti berkarya. Padahal yang namanya berkarya adalah bukti bahwa kita insan yang produktif. Kalau sampai karya kita nol, tentu tak ada yang dapat kita wariskan ke generasi mendatang.

Penulis masih teringat akan pepatah "harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama". Nah, kalau bisa manusia mati tidak cuma meninggalkan nama tetapi juga meninggalkan tulisan hehehehehe............ Salam Kompasiana !!!

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun