Di sepanjang perjalanan hidup saya jika dihitung, berkunjung ke TMII sudah tiga kali. Kunjungan pertama ketika saya masih di bangku SMP, kedua ketika mendapat beasiswa dari PT. KTB beserta dealernya, dan yang ketiga adalah ketika saya menjalani KKL sewaktu masih kuliah. Namun dari ketiga kunjungan tadi yang paling berkesan adalah kunjungan yang kedua. Tepatnya tahun 1990, PT. KTB (Krama Yudha Tiga Berlian Motors) memberikan beasiswa kepada seluruh pelajar Nusantara dalam rangka memperingati HUT-nya yang ke-20.
Dokumen Pribadi
Walau pernah berkunjung ke TMII sebelumnya, namun TMII masih memberikan daya tarik tersendiri bagi saya. Seolah tak akan ada habisnya jika kita gali pesona TMII. Saya punya kesan tersendiri mengenai TMII. Terutama wahana taman burung, teater keong mas dan musium air tawar yang ada di sana.
Kunjungan di TMII ketika saya dan teman-teman SMA seluruh Nusantara mendapatkan beasiswa sempat menginap di Desa Wisata selama satu minggu. Dan puncak anugerah beasiswa jatuh di Sasono Langen Budoyo. Dan malam penganugerahan beasiswa waktu itu sempat dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang dijabat oleh Bapak Fuad Hasan.
Selama menginap di Desa Wisata kami sempat berinteraksi dengan sesama pelajar di Nusantara. Ya, mulai dari Sabang sampai Merauke. Ada sekitar 350-an pelajar mendapatkan beasiswa dari PT. KTB. Kami mulai saling mengenal satu sama lain. Hingga kini saya masih mengingat nama pelajar dari Papua yang mendapatkan beasiswa yaitu Edward May. Yang dari propinsi DKI ada nama Dewi Rosalina, dari propinsi Jawa Timur ada nama Muhammad Arif Nurdin, dan dari Kalimantan ada nama Tati Yuliati. Tapi sekarang di tahun 2015 ini saya kurang tahu keberadaan mereka. Dulu kami sempat menjalin korespondensi sebagai tindak lanjut dari pertemuan di TMII. Karena di tahun 1990 sampai tahun 1995 belum ada hp atau smartphone jadi kami menjalin hubungan lewat surat menyurat. Bercerita tentang keunikan dari daerah masing-masing. Pertemuan di TMII memang telah menjadikan awal bagi kami untuk saling mengenal satu sama lain pelajar-pelajar yang ada di Nusantara.
Di samping itu wahana-wahana yang ada di TMII seolah menjadi wakil pesona dan daya tarik dari semua propinsi yang ada di Nusantara. Mulai dari Aceh hingga Papua. Dan karena saya adalah wakil dari Jawa Tengah tentu saya sempat mengunjungi Anjungan Propinsi Jawa Tengah. Dari Propinsi Jawa Tengah ada perwakilan pelajar dari kota Semarang, Magelang, dan Kebumen. Perwakilan pelajar dari Jawa Tengah mendapatkan beasiswa dari PT. Bumen Redja Abadi yang merupakan dealer Mitsubishi dari PT. KTB.
Menginap satu minggu di Desa Wisata menjadikan kami pelajar-pelajar SMA seluruh Nusantara bisa saling menjalin persahabatan dan mulai mengenal budaya daerah secara langsung. Kami sungguh bersyukur waktu itu. Dan TMII seolah-olah menjadi wahana yang tepat bagi kami untuk mempersatukan seluruh pelajar di Nusantara. Sekarang ketika TMII mulai menginjak usia yang ke-40, saya masih mengingat kenangan itu. Walau saat itu perkembangan teknologi belum begitu canggih. Seandainya dulu sudah ada facebook atau sarana medsos yang lain kami tentu akan saling tukar menukar akun medsos sebagai perekat persahabatan di antara kita.
Yah, itu lah sekelumit pengalaman saya berkunjung ke TMII di ajang pemberian beasiswa dari PT. KTB. Ada rasa kangen ingin mengulang peristiwa-peristiwa manis di TMII. Namun sekarang kami seolah kehilangan kontak setelah lebih dari 10 tahun tidak pernah saling berkomunikasi. Mungkin di antara kami sudah banyak yang menjadi orang sukses di daerah masing-masing. Terbukti dengan bantuan beasiswa dari PT. KTB saya bisa mengenyam bangku kuliah hingga lulus dan sekarang bekerja di salah satu kontraktor listrik di Semarang. Terima kasih PT. KTB, terima kasih TMII, dan terakhir selamat ulang tahun ke-40. Jayalah selalu TMII menyongsong usia emas di tahun 2025.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H