Jika Anda secara tak sengaja lewat di daerah Srondol kota Semarang, pasti Anda akan menjumpai kawanan burung kuntul yang bertengger di atas pohon asam. Ya, burung kuntul adalah sebutan untuk burung dari keluarga Ardeidae. Keberadaan burung kuntul dilindungi oleh Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 dan juga tertuang di dalam Lampiran PP No. 7 Tahun 1999. Apalagi habitat burung kuntul tersebut berdekatan dengan Markas Yonif 400 Raider - Kodam Diponegoro. Apa nggak ngeri tuh ? Makanya jangan coba-coba untuk menembak kawanan burung tersebut. Kalau Anda tidak mau ditegur atau digertak oleh provost yang standby di depan Markas Banteng Raider.
Burung kuntul yang dapat juga disebut sebagai burung bangau berbulu putih ini merupakan pemangsa ikan, katak, dan lain sebagainya. Kalau kita di sawah atau tambak di tepi pantai hampir dipastikan kita dapat menemui burung kuntul yang sedang mencari mangsa untuk dibawa terbang ke sarangnya. Dan nampaknya di sekitar Srondol ini merupakan habitat atau sarang dari burung kuntul.
Untuk melihat aktivitas burung-burung tersebut anda tidak bisa datang di siang hari karena burung-burung tersebut sudah pergi mencari makan. Anda bisa datang pada pagi hari sebelum kira-kira jam 8-9 pagi. Di pagi hari anda bisa melihat aktivitas burung yang sedang membetulkan sarang, terbang kesana kemarin, anak-anak burung yang bercanda dan latihan terbang dan lain sebagainya. Jika anda ingin melihatnya di sore hari anda bisa datang ke daerah ini sekitar jam 16.30 waktu setempat. Biasanya burung-burung ini mulai berdatangan pulang menuju sarangnya. Kadang ada juga burung kuntul yang berjalan-jalan di depan Markas Yonif 400 Raider.
Burung kuntul sewaktu terbang lehernya membentuk seperti huruf "S" dan tidak diluruskan, berbeda dengan burung dari keluarga Bangau (Ciconiidae) dan Ibis (Threskiornithidae) yang meluruskan leher dan merentangkan kaki-kakinya sewaktu terbang. Dalam bahasa Melayu, burung dari keluarga Ardeidae dan Ciconiidae disebut Bangau, sedangkan di Indonesia istilah Bangau digunakan untuk burung dari keluarga Ciconiidae. Spesies seperti kuntul kerbau (Bubulcus ibis ) memakan serangga yang berukuran lebih besar dan tidak terlalu tergantung pada tanah yang berair. Pada tahun 2005, ilmuwan Kanada yang bernama Dr Louis Lefebvre mengumumkan metode pengukuran IQ yang berkaitan dengan kebiasaan makan. Berdasarkan metode ini, burung kuntul merupakan salah satu burung yang paling pintar.
Klasifikasi burung kuntul mengalami kesulitan karena ada perbedaan pendapat dalam pengelompokan spesies ke dalam dua genus besar: Ardea dan Egretta. Apabila Anda tertarik silakan datang ke daerah Srondol - Semarang pada saat yang tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H