Mohon tunggu...
Agung Budi Santoso
Agung Budi Santoso Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan teknik dan penulis lepas tinggal di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

Engineering consultant, content creator, and traveler.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Antara Hutan Beton dan Sawah

19 Januari 2014   18:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:41 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup di kota dan di desa sebenarnya ada enaknya, ada juga enggaknya. Di sini penulis mengambil judul "Antara Hutan Beton dan Sawah" bermaksud mengambil gambaran bahwa secara sosial adat istiadat orang kota dan orang desa berbeda. Hidup di desa terkesan damai, nyaman, sejuk dan indah. Sedang hidup di kota terasa sumpek, macet, dikejar waktu dan penuh dengan tekanan mental.

Pak Tani yang sehari-hari menggarap sawah tidak pernah ribut soal kenaikan harga BBM, tapi akan sangat terpukul jika harga pupuk mahal, harga jual gabah murah, dan infra struktur yang serba terbatas. Sebaliknya jika orang kota hidup di desa juga akan serba bingung menghadapi segala keterbatasan hidup di desa. Orang kota yang terbiasa mendapat fasilitas mewah mungkin bingung jika akan mandi harus ambil air di sumur yang letaknya sangat jauh. Padahal di kota karena ada jaringan PDAM kebutuhan air sangat mudah didapat.

Pastilah manusia dalam beradaptasi akan sering mengeluh, tetapi kalau sudah terbiasa lama kelamaan juga bisa menyesuaikan. Akan kebal dan harus bisa bertahan hidup. Kalau di kota mungkin semua lahan sudah menjadi bangunan sedang di desa lahan terkesan luas melimpah yang ada hanya sawah. Jarang sekali ada bangunan yang berdesak-desakan. Maka hidup di kota terkesan sumpek. Sedang hidup di desa terkesan longgar dan masih menawarkan adanya aroma kesejukan. Namun siapa pun orangnya akan nyaman jika ia sudah beradaptasi dengan lingkungannya.

13901301701988520688
13901301701988520688

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun