Mohon tunggu...
Agung Budi Santoso
Agung Budi Santoso Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan teknik dan penulis lepas tinggal di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

Engineering consultant, content creator, and traveler.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Suka dan Duka Kusir Dokar di Pasar Pagi Kaliwungu

3 Mei 2021   13:45 Diperbarui: 3 Mei 2021   13:51 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alat transportasi yang lazim dikenal di daerah perkotaan adalah angkutan umum berupa bus, taxi, KRL, atau minibus. Namun jangan heran jika Anda pergi ke pasar pagi Kaliwungu, Kabupaten Kendal. Anda masih bisa menjumpai alat transportasi yang bernama dokar. Apa itu dokar? Dokar adalah sejenis alat transportasi yang masih mengandalkan tenaga kuda sebagai mesin penggerak. Yah, kalau di Jogja kita mungkin mengenal alat transportasi bernama andong. Namun andong dan dokar memiliki sedikit perbedaan. Andong biasanya memiliki roda kayu berjumlah empat sedang dokar memiliki roda kayu berjumlah dua.

Di sini saya akan berkisah tentang seorang kusir dokar yang bernama Suwono, beliau menjalani profesi ini sejak tahun 80-an sampai sekarang. Suka dan duka yang dialami oleh Pak Suwono ini ya jika tiap harinya jumlah penumpang yang dilayani jumlahnya naik dan turun. Terkadang per hari bisa memperoleh pendapatan 150 ribu rupiah. Namun tak jarang juga per hari hanya mampu meraih pendapatan 25 ribu rupiah. Itulah kisah suka dan dukanya seorang kusir dokar.

dokpri
dokpri
Trayek yang dilayani oleh Pak Suwono adalah dari pasar pagi Kaliwungu hingga pasar Srogo. Adapun rutenya adalah pasar pagi Kaliwungu, Pandean, pasar Gladak, Kali Waridin, dan pasar Srogo. Tarif termahal dari pasar pagi Kaliwungu hingga pasar Srogo adalah sebesar 10 ribu rupiah. Kusir dokar di Kaliwungu juga memiliki paguyuban yang bernama Lorena. Kata Pak Suwono jumlah anggotanya dulu hampir sekitar 150 orang namun yang bertahan hingga sekarang hanya sekitar 30 orang, karena menurut Pak Suwono ada yang menjual dokarnya dan beralih profesi.

Jenis kuda yang dimilki oleh Pak Suwono termasuk jenis kuda dari Sumbawa. Dengan perawatan yang tidak begitu mahal, setiap sebelum narik penumpang kuda diberi pakan rumput dan bekatul. Itulah sekilas kisah seorang kusir dokar yang ada di pasar pagi Kaliwungu, Kabupaten Kendal. Semoga jika Anda pernah singgah di pasar pagi Kaliwungu, Kabupaten Kendal tidak akan salah trayek jika hendak menggunakan alat transportasi bernama dokar. Salam .......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun