Semenjak wabah virus Corona atau dikenal sebagai Covid-19 menyebar di seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia, telah banyak instansi pemerintah di Indonesia yang memberikan informasi tentang penanganan wabah tersebut. Termasuk di dalamnya informasi jumlah penduduk yang tergolong sebagai ODP dan PDP. Bahkan kita bisa melihat perkembangannya dari skala nasional, propinsi, atau kabupaten/kota. PT. Sijariemas Teknologi Inovasi yang termasuk sebagai salah satu pengembang aplikasi berbasis web dan fokus di bidang kesehatan juga tidak mau ketinggalan memberikan kepeduliannya untuk turut membantu pemerintah dalam upaya menangani wabah virus Corona.
Dengan dikembangkannya aplikasi Sijariemas Tanggap Covid-19, maka pengguna aplikasi akan dapat memonitor perkembangan jumlah penduduk yang tergolong ODP, PDP, dan positive Corona. Selain itu juga bagi tenaga medis dapat melakukan rujukan gawat darurat pasien virus Corona ke rumah sakit yang telah ditunjuk sebagai rumah sakit yang kompeten menangani wabah tersebut.
Aplikasi ini memang masih versi trial dan uji coba, tapi tidak menutup kemungkinan untuk dikembangkan lebih lanjut dan menjadi alternatif bagi dinas kesehatan atau instansi terkait dalam menangani wabah virus Corona yang belum diketahui akan berhenti sampai kapan.
Jumlah penduduk yang tergolong sebagai ODP dan PDP juga akan teridentifikasi di dalam sebuah peta yang disesuaikan dengan alamat penduduk. Misal, penduduk yang didata di wilayah Jawa Tengah maka akan dapat dilihat dengan jelas letak geografisnya dan lengkap dengan statusnya apakah tergolong ODP atau PDP. Penduduk yang tergolong sebagai PDP juga dapat dimonitor perkembangan kesehatannya. Apakah nanti sembuh atau meninggal statusnya akan tercatat di dalam aplikasi.
Informasi yang tercatat pada aplikasi ini bukan sekedar statistik jumlah pasien yang tergolong sebagai PDP atau penduduk sebagai kategori ODP. Data-data pemeriksaan dan perawatan pasien juga ada. Namun yang namanya aplikasi teknologi sebagai hasil karya atau inovasi dari manusia tak menutup kemungkinan dari adanya kekurangan di sana-sini. Untuk itu perlu adanya tahap research and development yang tak henti-hentinya supaya aplikasi tersebut bisa menjadi lebih sempurna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H